Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Tantangan Bangun Tol Layang Jakarta-Cikampek

PT Jasa Marga Jalanlayang Cikampek selaku badan usaha jalan tol (BUJT) memastikan hal tersebut.

"Pelebaran justru dilakukan di awal. Begitu desain kontraktornya sudah fix, langsung kami laksanakan awal tahun depan," Direktur Utama PT Jasa Marga Jalanlayang Cikampek Djoko Dwijono, di Jakarta, Selasa (29/11/2016).

Kendati demikian, pembangunan jalan tol yang membentang dari Cikunir-Karawang Barat ini bukannya tanpa kendala.

Djoko menjelaskan, begitu selesai melebarkan jalan, pengerjaan selanjutnya adalah meletakkan pier di tengah-tengah jalan tol eksisting.

"Seperti yang teman-teman pernah lihat mungkin di Cawang ke Tanjung Priok, nah itu buat fondasinya agak susah dan banyak. Itu karena 36 kilometer kan dibagi 60 meter-an akan ada sekitar 600 pier, ya," tambah dia.

Djoko mengakui, pihaknya tengah mencari konsultan yang bisa menggabungkan rencana-rencana pembangunan di sekitarnya supaya Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek ini tetap bisa sesuai standar pelayanan minimum (SPM).

Tantangan lainnya adalah ketersediaan lahan gerbang Cikarang Utama, cable stayed Grand Wisata, dan Jembatan Lengkung Kemala Lagoon yang ada di jalur pembangunan Jalan Tol Layang tersebut.

Hal berikutnya yang menjadi tantangan adalah 34 overpass eksis yang dilintasi Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek dan juga relokasi berbagai utilitas, seperti 11 saluran udara tegangan ekstra tinggi (sutet), 128 penerangan jalan umum (PJU), 83 rambu, 15 kabel serat optik, serta 10 pipa gas dan minyak.

Proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (elevated) ini merupakan inisiasi PT Jasa Marga (persero) Tbk untuk memenuhi kebutuhan akan layanan arus lalu lintas yang semakin padat.

Hal tersebut diakibatkan oleh pertumbuhan lalu lintas di koridor Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Proyek jalan tol yang membentang di Cikunir-Karawang Barat ini akan dibangun di atas Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang sudah beroperasi.

Investasi PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek untuk pembangunan jalan tol dengan panjang 36,84 kilometer tersebut senilai Rp 16 triliun.

Adapun komposisi kepemilikan saham dalam BUJT tersebut, masing-masing 80 persen untuk PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan 20 persen PT Ranggi Sugiron Perkasa.

https://properti.kompas.com/read/2016/11/30/120000021/ini-tantangan-bangun-tol-layang-jakarta-cikampek

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke