UNGARAN, KompasProperti - Para pemudik diimbau agar berhati-hati dan mematuhi peraturan lalu lintas selama berkendara.
Jika lelah, sebaiknya istirahat dan manfaatkan fasilitas yang ada di Poko-posko yang telah disediakan untuk para pemudik.
"Jangan dipaksakan kalau lelah. Cari tempat istirahat, kita lihat di posko ada pijet refleksi untuk membantu mengendorkan urat saraf," kata Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Semarang, Bondan Marutohening, usai meninjau kesiapan jalur alternatif dan fasilitas bagi pemudik di sejumlah posko mudik, Selasa (20/6/2017) sore.
Dari pantauan Komisi C, kata Bondan, jalur alternatif di Kabupaten Semarang yang disiapkan untuk mendukung penyelenggaraan mudik Lebaran 2017 dinilai sudah layak dilintasi pemudik.
Selain jalur alternatif, rombongan Komisi C DPRD Kabupaten Semarang juga memantau kondisi jalan tol ruas Bawen-Salatiga, rest area sementara dan pokso yang disiapkan untuk pengamanan dan pelayanan bagi pemudik.
"Secara umum upaya yang dilakukan oleh instansi terkait sudah siap untuk melayani para pemudik. Tapi masih ada beberapa koordinasi antar-perangkat daerah yang perlu ditingkatkan," ujar Bondan.
Ia mencontohkan, di jalan nasional keberadaan posko kesehatan di PIKK Tuntang dan Terminal Bawen perlu ditingkatkan. Selain itu ia melihat jaringan komunikasi yang terkoneksi antara posko juga belum ada.
"Kita lihat rambu-rambu petunjuk arah jalur alternatif sudah siap, sehingga bisa membantu pemudik jika terjadi kemacetan di jalur utama. Kondisinya juga relatif layak dilewati pemudik," terang Bondan.
Sebab aktivitas di pasar tradisional mendekati hari raya semakin meningkat sehingga berpotensi menimbulkan kemacetan.
"Kita minta petugas Dishub disiagakan di pasar-pasar tradisional tepi jalan raya," tandasnya.
Ia juga meminta Kepala organisasi perangkat daerah (OPD) yang terlibat dalam posko pelayanan arus mudik ikut memantau situasi dan meningkatkan koordinasi lintas sektoral.
Dengan demikian, ketika ada kesulitan dan permasalahan bisa segera ditangani. Sedangkan untuk kesiapan pelayanan kesehatan, dirinya mengingatkan agar 26 Puskesmas dan 2 RSUD untuk menyiapkan tenaga paramedisnya.
Sebab pelayanan kesehatan di posko-posko hanya untuk pertolongan pertama. "Harus bergerak cepat dalam melakukan penanganan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.