JAKARTA, KompasProperti - Bisnis properti menghadapi tantangan berat sejak 2014. Kondisi ini terus berlanjut hingga tahun 2017.
Penyebab utama yang paling dicermati dan berdampak pada perlambatan ini adalah ketidakpastian sosial dan politik baik di dalam maupun luar negeri.
Selain itu, tantangan juga berasal dari ketidakpastian soal pajak sehingga membuat investor menahan dananya.
Hal tersebut membuat PT Summarecon Agung Tbk menerapkan strategi baru dengan menyasar kelas masyarakat yang lebih rendah.
"Kami selalu mengacu pada kondisi pasar sehingga Average Selling Price (ASP)) kita turun, itu menunjukkan fleksibilitas," ujar Presiden Direktur Simmarecon Adrianto P Adhi saat jumpa pers paparan publik di Klub Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (15/6/2017).
Melihat bisnis properti yang belum mengalami peningkatan, tutur Adri, Summarecon tidak ragu-ragu menurunkan ASP karena bisnis harus tetap jalan.
Adapun menurut Direktur Michael Young, penjualan properti di dalam negeri pada kuartal I-2017 memang masih agak lesu.
Namun, pada April dan Mei ini sudah terlihat adanya peningkatan akibat politik dan ekonomi yang lebih stabil.
Ia menambahkan, di tengah tantangan bisnis properti cukup berat saat ini, Summarecon tetap optimistis menyongsong masa depan.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Perseroan lebih memilih meningatkan kualitas pelayanan pelanggan dan menyesuaikan produk yang dijual.
"Kalau kami lihat dari segi pricing semua sudah turun. ASP per unit turun menjadi di bawah Rp 2 miliar. Tahun lalu kita masih jual di atas Rp 3 miliar," kata Michael.
Sementara, klaster terbaru yang dipasarkan Summarecon adalah Burgundy di kawasan The Orchard, Summarecon Bekasi.
Harganya mulai dari Rp 1,5 miliar per unit. Produk ini disambut antusias pasar dengan penjualan 120 unit yang habis dalam waktu satu hari saja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.