Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menuju Revolusi Mental, Asosiasi Jasa Konstruksi Bentuk Konsorsium Baru

Kompas.com - 08/03/2016, 14:30 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Usaha jasa konstruksi yang bersih dan bebas korupsi, sejalan dengan semangat pemerintah dalam Revolusi Mental.

Menurut Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Arif Budimanta, revolusi mental ini bersifat nasional dan gerakannya sosial. Artinya, para pelakunya juga berasal dari multi stakeholder, khususnya di bidang jasa konstruksi.

"Teman-teman yang tergabung di asosiasi jasa konstruksi, diharapkan dapat menjadi satu konsorsium baru," ujar Arif saat Seminar Nasional Revolusi Mental "Menuju Jasa Konstruksi Indonesia Bersih", di Jakarta, Selasa (8/3/2016).

Pada tahun ini, kata Arif, pemerintah mengutamakan membangun konsorsium baik di level daerah maupun level nasional. Pembentukan konsorsium ini digerakkan oleh gugus tugas yang dibentuk pada 2015, yang terdiri dari level provinsi dan kabupaten.

Ia meyakini, asosiasi memiliki jaringan di tingkat kabupaten/kota di Indonesia. Hal ini untuk mewujudkan gerakan Revolusi Mental dan mencapai Indonesia yang bersih.

"Kami percaya ini dikerjakan dalam waktu tidak terlalu lama, 2-3 tahun ke depan. Nantinya pemerintah terbukti melayani, akan terwujud," jelas Arif.

Ia juga menjelaskan, ada dua nilai strategis dari Revolusi Mental. Pertama, bagaimana membuat bangsa lebih baik lagi dan berintegritas. Kedua, memiliki etos kerja tinggi, di luar kebiasaan yang ada.

Di luar dua nilai ini, ada satu faktor yang juga sangat berpengaruh terhadap Revolusi Mental, yakni tidak bisa jalan sendiri-sendiri.

"Seperti halnya yang kita lihat di Korea dan Jepang, membangun Indonesia yang memiliki etos kerja tinggi yang tidak bisa dikerjakan sendiri-sendiri atau hanya pemerintah saja," jelas Arif.

Untuk itu, kata dia, pentingnya asosiasi-asosiasi atau mereka yang tergabung dalam konsorsium. Dengan demikian, gerakan Revolusi Mental bisa dilakukan baik oleh pemerintah maupun stakeholder lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com