Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lampu Kuning, Harga Sewa Perkantoran CBD Jakarta Jatuh 30 Persen!

Kompas.com - 28/01/2016, 09:01 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Koreksi harga sewa gedung-gedung perkantoran di kawasan bisnis atau Central Business District (CBD) Jakarta, non-CBD, dan koridor TB Simatupang terus berlanjut. (Baca: Suplai Kantor Luber)

Hal itu terjadi seiring melambatnya ekonomi, anjloknya nilai mata uang Rupiah terhadap Dollar AS, serta jatuhnya harga minyak dunia dan komoditi tambang yang menyebabkan perusahaan-perusahaan melakukan efisiensi.

Namun, penurunan signifikan baru terjadi saat ini. Bahkan bisa dikatakan sebagai yang terburuk sejak krisis finansial global tahun 2008 silam. 

Menurut riset Leads Property Indonesia, penurunan harga sewa perkantoran baik di CBD maupun non-CBD Jakarta, terutama koridor TB Simatupang tercatat rerata 30 persen. 

Angka ini hampir sama dengan depresiasi Rupiah terhadap Dollar AS. Kejatuhan harga ini berlaku secara umum. Tak cuma pada perkantoran premium, melainkan juga Grade A. 

"Sementara harga sewa perkantoran Grade B tidak mengalami kejatuhan signifikan, karena memang sudah rendah," tutur CEO Leads Property Indonesia Hendra Hartono, kepada Kompas.com, Kamis (28/1/2016). 

Dari seluruh level perkantoran, Grade A dan Premium paling parah penurunan harga sewanya yakni mencapai 40 sampai 50 persen. 

Hal ini juga diakui Associate Director Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto. Menurutnya, harga sewa gedung-gedung perkantoran Grade A dan Premium yang baru selesai pembangunannya dibanderol nyaris separuh dari harga transaksi pasar.

"Daripada tidak ada penyewa, lebih baik menempuh strategi pangkas harga. Meskipun hanya separuhnya, setidaknya bisa menarik para penyewa untuk mengisi gedungnya," ujar Ferry.

Dia melanjutkan, harga sewa rerata ruang perkantoran baru Grade A dan Premium yang ditawarkan ke pasar Rp 450.000 per meter persegi. Namun itu asking price, sementara harga transaksi bisa lebih rendah dari itu.

Hingga kuartal IV-2015, pra komitmen penyewa yang mengisi gedung-gedung perkantoran baru tak lebih dari 30 persen. Angka ini, kata Ferry, terendah dalam sejarah sub-sektor perkantoran. 

Sedangkan untuk gedung-gedung lama, harga sewanya juga tak luput mengalami penyesuaian. Bahkan, beberapa pengelola gedung menawarkan renegosiasi, ketimbang harus kehilangan penyewa karena relokasi ke gedung yang lebih murah harga sewanya.


Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com