Dalam sambutannya, Jokowi menitipkan tiga pesan terkait kegiatan pembangunan yang akan dilakukan oleh Kementerian PUPR selama tahun 2016.
Pertama, Jokowi berharap segala bentuk pembangunan infrastruktur yang diselenggarakan oleh Kementerian PUPR mampu menjadi lapangan pekerjaan yang berdaya guna.
"Kita mau buka lapangan kerja sebanyak-banyaknya mengingat anggaran sebesar Rp 104 triliun di Kementerian PUPR ini mampu menyerap tenaga kerja yang banyak. Jadi saya minta serap tenaga kerja sebanyak-banyaknya tapi tanpa melupakan teknologi juga," tambahnya.
Kedua, lanjut Jokowi, gunakan kontraktor-kontraktor lokal untuk proyek-proyek yang nilai kontraknya di bawah Rp 50 miliar. Namun, jika harus kontraktor nasional yang mengerjakan, kontraktor lokal harus jadi sub-nya.
Pesan kedua Jokowi itu merujuk pada keinginannya untuk meratakan perputaran uang yang terjadi di setiap proyek pembangunan infrastruktur.
"Saya ingin agar peredaran uang semakin banyak di desa, jangan hanya mampir dan kemudian ketarik lagi. Daerah tidak akan dapat peredaran uang itu," himbaunya.
Terakhir, Jokowi berpesan bagi semua kontraktor untuk mulai menggunakan barang-barang atau konten lokal dalam setiap aspek pembangunan infrastruktur.
"Jangan sedikit-sedikit impor. Stop itu. Gunakan barang-barang lokal. Syukur bisa semuanya barang lokal. Nggak ada lagi nanti beli pipa dan baja yang impor padahal kita punya pabriknya di Batang dan Krakatau," tandasnya.