Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Iklim, Tampilan Masjid Raya Mali Terus Berubah

Kompas.com - 24/12/2015, 16:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

KOMPAS.com - Keberadaan masjid tak terhitung jumlahnya di Afrika Barat. Beberapa dicat kotak-kotak biru dan putih seperti permen, yang lainnya dibentuk dari unsur bumi seperti pot keramik.

Dari seluruh masjid yang ada, terdapat satu Masjid Raya yang sangat mudah untuk dikenali yaitu di Djenne, Mali.

Masjid Raya ini sangat megah jika dilihat dari kejauhan menghadap cakrawala dan menjadi salah satu monumen keagamaan yang paling dihormati di Afrika.

Baca juga: Apa Saja Makanan yang Bisa Menurunkan Kolesterol Tinggi? Ini 8 Daftarnya

Dibangun hampir seluruhnya dari lumpur bata yang dijemur serta dilapisi tanah liat, masjid ini adalah contoh monumen yang terbesar dari gaya khas arsitektur benua hitam.

Dalam penghargaan untuk statusnya, Unesco telah menetapkan masjid ini sebagai Situs Warisan Dunia.

Sang arsitek, Ismaila Traore, kepala pekerja dan seorang Muslim, menggunakan bahan-bahan tradisional, termasuk sisipan batang sawit berbulu untuk fasadnya.

Baca juga: Matcha, Teh Kuno Jepang yang Jadi Cara Tersehat Menikmati Kafein

Namun, sebagian sejarawan telah mencatat, desain keseluruhan masjid ini menganut gaya neo-Sudan yang dipromosikan oleh Perancis, saat memberikan tampilan yang seragam untuk semua properti Afrika Barat.

Meski diklaim masih asli, tidak bisa dipungkiri, masjid ini terus berubah. Iklim panas yang cukup lama kemudian disusul iklim hujan deras terus menerus, merusak arsitektur yang terbuat dari lumpur dan bata ini.

Celah dan kebocoran cepat tumbuh dan berkembang. Jadi setiap tahun sejak Masjid Raya dibangun, diperlukan lumpur tambalan baru. Penambalan ini menjadi kegiatan tahunan yang disebut warga Djenné "Crepissage de La Grand Mosquée".

Baca juga: Cara Tetap Sehat Setelah Lebaran: Pola Makan, Olahraga, dan Kepatuhan Obat

Penambalan atau renovasi tersebut telah berhasil mengawetkan struktur. Meski demikian, dari waktu ke waktu, secara halus juga mengubah struktur.

Karena pekerjaan renovasinya mencakup pembulatan dan pelembutkan kontur yang memberikan tampilan cair dan biomorphic. Kuat tanpa pengerasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau