Hingga saat ini pembebasan lahan seksi kedua fase I sudah mencapai 93 persen dan fase II mencapai 80,12 persen.
"Fase I sepanjang 6,3 kmilometer kami harap selesai akhir 2016 dan fase II sepanjang 5,725 kilometer selesai akhir 2018. Tapi lagi dipikirkan ini untuk supaya lebih cepat," jelas Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, Hediyanto W Husaini, di lokasi proyek Tol Cisumdawu, Jumat (18/12/2015).
Sementara itu, untuk seksi satu jumlah lahan yang sudah bebas mencapai 40 persen. Progres lain adalah pembebasan lahan seksi III yang membentang dari Sumedang-Cimalaka sepanjang 3,75 kilometer. Saat ini sudah ada 40 persen lahan bebas di seksi tersebut.
"Dana yang terserap untuk seksi I-III adalah Rp 630 miliar, sementara keseluruhan dana untuk pembebasan lahan dari seksi I-VI adalah Rp 2 triliun," jelas Hediyanto.
Hediyanto menambahkan, total biaya konstruksi dan pembebasan lahan Tol Cisumdawu adalah Rp 14 triliun. Dana ini merupakan gabungan antara APBN dan pinjaman dari China.
Rinciannya, menurut Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BPPJN) IV Ditjen Bina Marga, Bambang Hartadi, 65 persen pinjaman dan 35 persen sisanya adalah APBN.
"Dari Rp 14 triliun yang dibutuhkan, porsi pemerintah adalah Rp 6,2 triliun dan pinjaman dari China. Sisanya Rp 7,8 triliun dari investor," tambah Hediyanto.
Tol Cisumdawu dengan total panjang 61,675 kilometer diharapkan bisa selesai dan beroperasi pada 2019.
Saksikan video perjalanan Tim Kompas.com menjajal Tol Cipali: