Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan "LRT" Tumbuhkan Pusat Ekonomi Baru

Kompas.com - 26/11/2015, 15:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan infrastruktur transportasi darat di beberapa wilayah Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jadebotabek), dinilai dapat menciptakan pusat pertumbuhan properti baru.

Kemudahan akses yang ditimbulkan dari kehadiran sarana infrastruktur transportasi memungkinkan wilayah yang dilintasinya berkembang baik sebagai kawasan permukiman, maupun bisnis.

Pengamat properti dan Direktur Eksekutif Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI), Panangian Simanungkalit, memaparkan, dukungan infrastruktur transportasi memberikan nilai tambah kawasan. Terlebih jika kawasan tersebut pada dasarnya cukup strategis untuk bisnis dan permukiman.

"Jadi, pembangunan infrastruktur transportasi darat, khususnya di Jakarta, seperti Light Rail Transit (LRT) akan berpengaruh besar bagi pertumbuhan bisnis properti ke depannya,” ujar Panangian kepada Kompas.com, Kamis (26/11/2015).

Pembangunan infrastruktur transportasi untuk mengurangi kemacetan dan memperlancar pergerakan penduduk Jadebotabek, Pemerintah Pusat bersama Pemprov DKI, Pemkab Bogor, Pemkot Tangerang dan Pemkot Bekasi sepakat membangun LRT.

KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN Pekerja melintas dekat proyek sistem transportasi kereta ringan (light rail transit/LRT) yang diresmikan pembangunannya dengan peletakan batu pertama oleh Presiden Joko Widodo di kawasan Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Rabu (9/9/2015). Pembangunan dua koridor awal LRT, yakni Cibubur-Cawang-Dukuh Atas sepanjang 24,2 kilometer (km) dan rute Bekasi Timur-Cawang-Dukuh Atas sepanjang 17,9 km, membutuhkan anggaran Rp 23,8 triliun dan ditargetkan selesai dalam waktu tiga tahun.
Pada tahap pertama, pembangunan mencakup tiga trase, yaitu Cibubur-Cawang sepanjang 13,7 kilometer, Cawang-Dukuh Atas sepanjang 10,5 kilometer (Tahap I A) dan Bekasi Timur-Cawang sepanjang 17,9 kilometer (Tahap I B).

Untuk tahap kedua, panjang total lintasan LRT mencapai 41,5 kilometer. Tahap ini meliputi lintas layanan Cibubur-Bogor, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan, Palmerah-Grogol.

Kehadiran LRT ini akan diintegrasikan dengan sarana infrastruktur transportasi lainnya, seperti Mass Rapid Transport (MRT) yang proyeknya sedang dikerjakan, Jakarta Outer Ring Road (JORR) yang sudah ada, serta Kereta Api Bandara yang segera direalisasikan.

Panangian menyebut wilayah selatan di kawasan Jakarta Timur yang masih masuk dalam ranah administrasi DKI Jakarta sebagai salah satu lokasi yang diuntungkan dengan kehadiran proyek infrastruktur tersebut.

Selain dekat dengan akses Tol Jagorawi dan JORR, lokasi kawasan akan makin strategis jika proyek LRT tahap pertama Cibubur-Cawang selesai.

Ridwan Aji Pitoko/Kompas.com Konddisi aktual lahan bakal Jalan Tol Cimanggis-Cibitung, Jumat (2/10/2015). Ruas jalan tol ini diyakini mampu mengurai kemacetan yang selama ini terjadi setiap hari di Jalan Transyogi dan Jalan Raya Cileungsi-Jonggol.
Karena itu menurut dia, wilayah selatan dari kawasan Jakarta Timur ini sangat berpotensi menjadi pusat pertumbuhan baru atau sunrise  di Jakarta.

Selama ini, wilayah tersebut belum banyak tersentuh oleh pengembangan properti besar seperti pembangunan apartemen dan kawasan superblok.

Panangian menilai, pengembangan permukiman vertikal dengan infrastruktur yang memadai dan dilengkapi fasilitas pendukung bagi masyarakat perkotaan modern, menjadi salah satu alternatif terbaik.

"Bahkan, tidak tertutup kemungkinan untuk digarap sebagai kawasan superblok, kondominium, hotel, pusat perbelanjaan, dan office tower," tambah Panangian.

Pengembangan konsep ini sangat dimungkinkan mengingat letak wilayah selatan Jakarta Timur dengan aksesibilitas memadai, akan mendukung pergerakan masyarakat ke pusat-pusat bisnis dan perkantoran di Jakarta, seperti kawasan kawasan segi tiga emas, Thamrin-Sudirman-Kuningan.

Ada pun harga properti yang mungkin digarap dan potensial terserap pasar adalah kelas menengah dengan harga kurang dari Rp 500 juta.

“Masih ada potensi untuk membangun properti kelas menengah di kawasan ini. Dan ini merupakan peluang menjanjikan bagi pengembang, karena pasar di kelas ini sangat besar untuk digarap,” tandas dia.

 

 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau