Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendungan Titab Telan Dana Nyaris Setengah Triliun Rupiah

Kompas.com - 14/12/2015, 15:55 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bendungan Titab yang berada di Desa Ularan, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, telah melalui tahap pengisian awal (impounding).

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mudjiadi mengatakan, pengisian awal dilakukan pad pukul 14.00 WITA, Sabtu (12/12/2015).

Pembangunan Bendungan Titab yang sumber airnya berasal dari Sungai Saba untuk mengatasi kekeringan dan penanggulangan banjir terutama di Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng.

Selain itu, Bendungan Titab juga memiliki beberapa fungsi lainnya, yakni mengairi daerah irigasi Saba dan Puluran seluas 1.794,82 hektar guna meningkatkan intensitas tanam dari 169persen menjadi 275 persen.

Memenuhi kebutuhan air baku sebesar 350 liter per detik di 3 kecamatan yaitu Seririt, Banjar dan Busungbiu di Kabupaten Buleleng, menambah cadangan energi listrik sebesar 2x0,75 MW untuk Kecamatan Busungbiu serta sebagai daerah konservasi air dan pariwisata.

Kapasitas tampung yang sebesar 12 juta meter kubik menjadikan Bendungan Titab ini merupakan bendungan terbesar di Provinsi Bali. Bendungan lain yakni Palasari, Grogak, Telaga Tunjung, Benel, dan Muara.

Mudjiadi mengatakan pembangunan Bendungan Titab dimulai sejak 2011 hingga 2014 dengan skema multiyears dan selesai pada tahun ini dengan dana sekitar Rp 486 miliar.

Setelah Bendungan Titab, rencananya akan dibangun dua waduk lagi yakni Bendungan Talagabaja di Karangasem, dan Waduk Sidan di Gianyar.

"Kita selesaikan dulu yang ini baru lanjut dua itu. Nah bangun bendungan di Bali itu ada khasnya, yakni pertimbangan untuk pariwisata atau arena arung jeram," ucap Mudjiadi.

Hingga 5 tahun ke depan, Mudjiadi melanjutkan, sangat dimungkinkan untuk pembangunan beberapa bendungan baru.

Prasarana penampung air ini masih perlu dibangun guna menunjang ketahanan pangan khususnya beras agar Indonesia tidak impor  lagi.

Sejalan dengan itu Kementerian PUPR akan berupaya untuk mempersiapkan lokasi yang cocok dibangun infrastruktur bangunan air atau bendungan.

Sementara itu, menurut Ketua Satuan Kerja Pelaksana Jaringan Sumber Air Balai Wilayah Sungai  Bali-Penida, Putu Eddy, dibutuhkan waktu sekitar  2,5 bulan hingga 3 bulan untuk pengisian awal, tergantung cuaca alam.

Bendungan Titab dikerjakan oleh PT Nindya Karya (persero) dan PT Brantas Abipraya (persero) melalui skema joint operation.

Mereka telah selesai melakukan pekerjaan konstruksi. Adapun pekerjaan sisanya antara lain penataan kawasan, area sabuk hijau, dan jalan inspeksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau