Mereka adalah 250 relawan muda yang berasal dari Jakarta dan sekitarnya. Mereka tercatat masih menempuh pendidikan di Sekolah Bina Bangsa Kebon Jeruk, Beacon Academy Kelapa Gading, Bina Nusantara Simprug, Gandhi Memorial International School, Ichthus School, Ipeka, Kairos Gracia, Raffles Christian School, dan Cindera Hati Sentul.
Anak-anak muda ini bekerja sama membangun rumah untuk 18 keluarga berpenghasilan rendah, serta memperbaiki jalan desa Kampung Muara, Babakan Madang, Kabupaten Bogor.
James menjelaskan, 28uild.id juga dirancang untuk memberi kesempatan kepada para relawan muda terjun dan terlibat langsung dalam aksi kepedulian pada generasi muda sebaya, namun berbeda dalam kehidupan, budaya, latar belakang dan kesehariannya.
"Kami mengharapkan, gerakan kepeduliaan yang dimotori oleh anak-anak muda untuk membangun lingkungan dan rumah layak huni ini dapat terus berlangsung. Pasalnya, masih banyak keluarga berpenghasilan rendah terpaksa tinggal di rumah tidak layak huni dan tidak sehat," papar James dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, pekan lalu.
Penghasilan masyarakat sasaran yang hanya berkisar Rp 20.000 per hari, hanya cukup untuk hidup di rumah berlantai tanah, dinding lapuk dan rusak, tanpa fasilitas sanitasi memadai. Oleh karena itu, gerakan ini bertujuan menumbuhkan semangat kepeloporan generasi muda seperti generasi 1928 dulu yang peduli pada nasib dan masa depan bangsa.
“Rumah adalah awal segala kebaikan. Masa depan bangsa yang cerah dibentuk dari keluarga yang tinggal di rumah layak huni dan sehat,” tandas James.
Hingga saat ini, gerakan 28uild.id sudah membangun dan memperbaiki 144 rumah layak huni. Memang masih jauh dari angka kebutuhan yang mencapai jutaan unit rumah. Namun, setidaknya, momentum ini harus dimanfaatkan untuk memperkuat kerja sama dan mewujudkan kepedulian dari generasi muda bagi keluarga berpenghasilan rendah.
"Anak muda punya semangat, juga tenaga dan waktu yang bisa digunakan untuk melakukan sesuatu yang mulia seperti ini membangun rumah untuk kalangan tak mampu," ucap Whulandary.