Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tolak Penggusuran untuk Pemukiman Baru

Kompas.com - 20/10/2015, 18:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggusuran sering menjadi salah satu cara yang digunakan untuk membangun pemukiman baru. Tak hanya di Indonesia, beberapa negara di Asia pun mengalami hal serupa. Kamboja, Thailand, Pakistan, dan India adalah beberapa negara yang masyarakatnya sering mengalami penggusuran demi pengembangan pemukiman baru.

Hal itu kemudian mendasari Asian Coalition of Housing Rights (ACHR) mengembangkan program Asian Coalition for Community Action (ACCA) yang bertujuan mendukung komunitas masyarakat untuk bekerjasama dengan warga dalam hal perkembangan pemukiman.

Salah satu komunitasnya adalah Community Architect Network (CAN). Komunitas tersebut berusaha membantu masyarakat yang kerap dirugikan dalam proses pembebasan lahan untuk pemukiman.

"Kami ini terdiri dari profesional-profesional yang memihak masyarakat membantu proses itu terjadi karena pada dasarnya masyarakat ingin dilibatkan dalam pembangunan, sebelum pemukiman terbentuk," papar Yuli Kusworo, Koordinator Arsitek Komunitas Yogyakarta, dalam rangkaian The Sixth Asian Pasific Urban Forum (APUF-6), di Jakarta, Selasa (20/10/2015).

Penggusuran, kata Yuli, yang merupakan bagian dari proses pembangunan pemukiman sering kali tidak tepat sasaran. Hal itu terjadi karena kurangnya pemetaan dan identifikasi yang jelas perihal pemberian kompensasi.

Eni, perwakilan warga Jakarta yang hadir daalam rangkaian acara APUF-6 secara gamblang mengatakan bahwa penggusuran menghasilkan lebih banyak dampak negatif ketimbang positifnya.

"Penggusuran bukan solusi tapi malah menambah masalah mulai dari kehilangan pekerjaan sampai kekerasan pada anak," tegas Eni.

Eni bahkan meminta pemerintah langsung memberikan jatah 650.000 unit rumah yang ada dalam Program Sejuta Rumah kepada warga miskin untuk dikelola daripada melalui pengembang.


Saksikan video Kehidupan Warga Bidaracina sebelum penggusuran:

Kompas Video Mereka yang Akan Digusur di Bidaracina


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com