JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan infrastruktur di sebuah kawasan dinilai mampu meningkatkan harga lahan di sekitarnya. Tak terkecuali proyek pembangunan transportasi kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) di sekitar Cibubur, Jakarta Timur. Peningkatan harga lahannya pun diprediksi bisa mencapai lebih dari 100 persen.
"Kenaikannya sulit diprediksi ya, kalau memang lahan yang tersisa sedikit paling bisa naik 20 persen. Tapi kalau ketersediaan lahannya banyak bisa mencapai 200 persen," kata Prinsipal LI Realty, Ali Hanafia kepada Kompas.com, Rabu (7/10/2015).
Keberadaan LRT yang akan dibangun di pinggir Jalan Tol Jagorawi yang menghubungkan Cibubur-Grogol dan Bekasi Timur-Cawang akan ikut meramaikan bisnis properti di lokasi-lokasi tersebut. Apartemen menjadi pilihan yang bisa dipertimbangkan oleh para pengembang yang ingin membuka keran bisnisnya di sekitar wilayah LRT berdiri.
"Ada banyak pilihan, bisa landed house, bisa juga apartemen. Tetapi, untuk landed house kemungkinannya sangat kecil karena memerlukan lahan yang lumayan besar, sementara apartemen tidak terlalu banyak memakan lahan," papar Ali.
PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) menjadi salah satu pengembang yang tertarik berinvestasi di wilayah pembangunan LRT. Mereka berencana akan membangun sebuah hunian untuk segmen menengah ke bawah.
"Saat ini kami sedang mempersiapkan pembangunan sekelas rusunami di sekitar wilayah proyek LRT," kata Vice President Marketing APLN, Indra W Antono, Senin (5/10/2015).
Indra menambahkan bahwa kehadiran LRT akan mampu mengurangi beban kendaraan pribadi masyarakat Jakarta. Selain itu, LRT juga diyakini mampu memberikan integrasi transportasi antara-kawasan urban dan sub-urban yang ada di Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.