Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percepat Pembangunan Rumah Rakyat, Pemerintah Tempuh Tiga Langkah Strategis

Kompas.com - 10/09/2015, 17:53 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu poin paket kebijakan ekonomi guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional adalah mempercepat investasi sektor properti untuk masyarakat berpendapatan rendah (MBR).

Terkait hal tersebut, Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat (PUPR), Maurin Sitorus, mendukungnya dengan tiga langkah strategis yang akan segera dilaksanakan.

Ketiga langkah strategis ini, kata Maurin, efektif dalam mempercepat pembangunan sektor perumahan untuk MBR. Sektor perumahan mempunyai multiefek tinggi, karena berkaitan dengan sekitar 170 industri lainnya.

"Sektor perumahan mempunyai kemampuan menciptakan tingkat lapangan kerja yang sangat tinggi. Sehingga bila kita mendukung sektor perumahan, kita dapat memitigasi perlambatan ekonomi," tutur Maurin kepada Kompas.com, usai diskusi Alternatif Pembiayaan Perumahan di gedung eks Kementerian Perumahan Rakyat, Kamis (10/9/2015).

Langkah startegis pertama, lanjut Maurin, Kementerian PUPR akan memaksimalkan semua sumber daya yang ada supaya penyediaan pembangunan perumahan maksimal. Hal ini dapat terwujud bila ada kerjasama dengan Pemerintah Pusat, pemerintah Daerah, Perbankan, dan stakeholder lainnya.

Langkah strategis yang kedua adalah memperbaiki regulasi-regulasi yang mendukung percepatan penyediaan rumah bagi MBR. Misalnya, merevisi Peraturan Pemerintah No 5 Tahun 2004 tentang Perum Perumnas.

"Kita ingin merevitalisasi dan mengembalikan perumnas untuk lebih fokus menyediakan rumah bagi MBR. Sekarang revisi PP tersebut sudah tahap finalisasi," ujar Maurin.

Revisi regulasi berikutnya, imbuh dia, adalah perubahan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 99 Tahun 2013 mengenai alokalisasi dana BPJS Ketenagakerjaan ke sektor properti meningkat dari 5 persen menjadi 30 persen.

www.shutterstock.com Ilustrasi
Demikian halnya menyangkut aturan Loan to Value yang berubah menjadi 80 persen, dipercaya Maurin akan berdampak positif, dan mempercepat penyediaan rumah bagi MBR.

Langkah strategis ketiga, adalah meningkatkan koordinasi, dan komunikasi antarpemangku kepentingan.

Sementara untuk intensif yang diminta pengembang dari sisi permintaan (demand) dan suplai, Maurin menegaskan, pemerintah memberi suku bunga 5 persen, uang muka 1 persen, dan bantuan uang muka tunai untuk PNS, pembebasan PPN 10 persen, dan penyediaan insfrastuktur.

"Jadi sudah banyak fasilitas. Untuk pengembang, kami juga memastikan perizinan akan lebih cepat, dan transparan supaya mereka bisa bekerja lebih optimal. Hal ini sedang kami koordinasikan dengan pihak Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) dan pihak lain supaya lebih cepat selesai sehingga pengembang dapat menjalankan usaha lebih cepat," pungkas Maurin.

Untuk diketahui, progres Pembangunan Satu Juta Rumah saat ini mencapai 400.000 unit. Adapun dana untuk pembangunan rumah berskema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada 2016, Pemerintah telah menyediakan sejumlah Rp 9,2 triliun. Dana KPR Subsidi Selisih Bunga senilai Rp 2 triliun, dan subsidi bantuan uang muka Rp 1,2 triliun.

Dana FLPP dan subsidi selisih bunga dapat memfasilitasi 400.000 hingga 600.000 unit rumah bagi MBR. Untuk 2016, pemerintah menargetkan sekitar 17.000 unit rumah MBR, dan 300.000 unit untuk non-MBR.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Hakim Lakukan Pemeriksaan Setempat di Lahan Hotel Sultan

Hakim Lakukan Pemeriksaan Setempat di Lahan Hotel Sultan

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com