Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemindahan Ibu Kota Mesir Diwarnai Kontroversi

Kompas.com - 20/07/2015, 20:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis


KOMPAS.com
 — Dibangun dengan tujuan mengurangi polusi di Kairo, rancangan untuk ibu kota baru Mesir akan memiliki sebuah bandara yang lebih besar dari Heathrow di London, bangunan yang lebih tinggi dari Menara Eiffel dan jalan raya yang lebih dari 10.000 kilometer.

Kota yang akan dibangun dalam waktu tujuh tahun ini baru saja diresmikan pada KTT ekonomi Sharm El-Sheikh, yang akan dimanfaatkan oleh Presiden Abdel Fattah al-Sisi dalam mendesak investor asing untuk membantu Mesir pulih dari gejolak yang dipicu pemberontakan pada 2011.

Sayangnya, rencana ini tidak disambut secara serempak. Penduduk Kairo mempertanyakan kebutuhan mengganti ibu kota berumur 1.000 tahun mereka dengan yang baru. Hal ini akan sangat bergantung pada pembiayaan, dan kontribusi negara-negara di Semenanjung Arab.

"Jika kita harus memindahkan beberapa bangunan dan pegawai pemerintah, mungkin itu bisa-bisa saja. Namun, bangunan tidak membentuk suatu kota. Sejarah-lah yang membentuknya," kata Amr Karim, seorang penjaga pintu di salah satu bangunan berlanggam art deco Kairo di distrik Agouza.

Sejumlah negara disulap menjadi ibu kota baru selama seabad terakhir, seperti Brasilia di Brasil yang didirikan pada tahun 1960, Canberra di Australia yang didirikan pada tahun 1913, dan Astana yang menjadi pusat administrasi Kazakhstan pada tahun 1997.

Seukuran Singapura

Ibu kota baru Mesir dirancang seluas 700 kilometer persegi atau kira-kira seukuran Singapura. Ibu kota ini juga meliputi 1,1 juta rumah dan direncanakan menciptakan 1,75 juta lapangan kerja.

Menurut taipan properti Uni Emirat Arab, Mohammed Alabbar, biaya yang dibutuhkan sekitar 300 miliar dollar AS (Rp 4.026 triliun). Alabbar adalah sosok yang turut membantu pengembangan gedung pencakar langit Burj Khalifa di Dubai. Sebagai perbandingan, dalam fakta CIA, jumlah produk domestik bruto Mesir pada 2013 adalah 262 miliar dollar AS (Rp 3.516 triliun).

Setelah menghapus Islam dari kekuasaan pada tahun 2013, proposal kota baru ini diumumkan, termasuk soal perluasan Terusan Suez dan janji akan kemakmuran bagi 90 juta penduduk di Kairo.

Kemungkinan tersebut memang tampaknya menarik. Namun, itu bukan ide baru, dan merupakan preseden yang mengkhawatirkan. Kota baru ini dikhawatirkan berakhir dengan sebagian besar lahan kosong atau hanya perumahan super-mewah, dengan infrastruktur minim.

"Ini hanya akan diperuntukkan bagi orang-orang kaya," kata seorang tukang listrik, Mohamed Hassan (27).

Gambar di situs proyek memiliki kemiripan dengan Dubai daripada yang mereka bayangkan untuk Kairo. Banyak ruang hijau dan taman yang direncanakan akan lebih dari enam kali ukuran Disneyland di California.

Para pejabat Mesir mengatakan, kota ini dibangun di sebelah timur Kairo, jauh dari Sungai Nil dan di jalan menuju ke Terusan Suez. Tahap awal, biaya yang terhitung sekitar 45 miliar dollar AS (Rp 603 triliun) untuk menutupi lahan seluas 135 kilometer persegi. Pihak berwenang telah berjanji untuk mulai bekerja dalam beberapa pekan.

Diragukan

Sementara itu, perencana kota mengatakan, untuk saat ini belum jelas, jenis infrastruktur apa yang akan mengikat ibu kota baru ke Kairo dan berapa banyak orang yang akan benar-benar pindah.

Halaman:


Terkini Lainnya

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau