Menurut Direktur Utama PT Ciputra Surya Tbk, Harun Hajadi, tahap pertama adalah pembangunan pulau buatan atau reklamasi seluas 157 hektar.
Lebih dari 30 persen atau 50 hektar dari total luas lahan rekayasa tersebut didedikasikan untuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan. Sebagian lagi untuk CitraLand City Losari Makassar.
"Sesuai kesepakatan perjanjian, tahap pertama pembangunan adalah reklamasi untuk lahan Pemprov Sulawesi Selatan, dan sebagian lagi area CitraLand City Losari Makassar. Jadi, tahun 2018 reklamasi harus selesai, kalau tidak, bisa rugi," jelas Harun kepada Kompas.com, Selasa (23/6/2015).
Berikutnya adalah infrastruktur di dalam kawasan pengembangan CitraLand City Losari Makassar. Menyusul kemudian properti-prroperti seperti gedung-gedung komersial, dan perumahan dan fasilitas peenunjang.
"Properti yang ada di dalam area untuk Pemprov Sulawesi Selatan mencakup wisma negara, masjid agung, dan taman museum," ujar Sinyo.
Sedangkan tahap kedua pembangunan akan dimulai dengan konstruksi hotel bintang lima yang rencananya akan dikerjasamakan dengan jaringan operator hotel internasional, pembangunan rumah klaster kedua dan ketiga, serta gedung perkantoran kembar Ciputra Twin Towers.
Sementara di tahap ketiga pembangunan, lanjut dia, akan dikembangkan Public Marina yang bisa diakses publik secara gratis, rumah sakit, perguruan tinggi, dan klaster keempat, kelima dan keenam perumahan CitraLand City Losari Makassar. Total hunian sebanyak enam klaster, yang dilengkapi sejumlah fasilitas lingkungan macam club house, taman, dan sentra komunitas.
Ada pun estimasi biaya pembangunan atau gross development value Center Point of Indonesia ini senilai Rp 30 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.