Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Makassar Beli Properti "Enggak Pakai Kredit"

Kompas.com - 23/06/2015, 17:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi Kota Makassar yang berada di atas level pertumbuhan ekonomi Nasional yakni 9,23 persen pada tahun lalu serta Indeks Tendensi Konsumen Sulawesi Selatan dengan angka 108,19 menarik minat para raksasa properti. 

Mereka membidik potensi 1,8 juta populasi kota Makassar dan kota-kota lainnya di seluruh bumi Anging Mamiri untuk meraup penjualan sekaligus keuntungan maksimal.

Lippo Group adalah salah pengembang raksasa yang memanfaatkan momentum pertumbuhan ini. Mereka tidak sekadar menggarap satu, melainkan tiga proyek skala besar. Teranyar adalah waterfron commercial project  di kawasan Pantai Losari, Makassar. 

Kendati masih dalam proses desain, dan penghitungan gross development value (GDV), namun mereka akan memulainya sesegera mungkin.

Chief Marketing Officer Lippo Homes, Jopy Rusli, mengatakan, Lippo Group akan meneguhkan esistensinya tidak hanya satu atau dua proyek saja.

"Kami juga akan menambah portofolio lainnya. Dalam waktu paling lambat akhir Desember 2015, kami akan meluncurkan proyek baru waterfront project," ungkap Jopy kepada Kompas.com, Senin (22/6/2015).

Jopy menuturkan, pasar Makassar demikian dinamis. Karena itu, Lippo Group akan secara agresif menggarapnya. Hal ini tak lepas dari kinerja proyek ST Moritz MakassarSejak dibuka akhir 2013 lalu, penjualan superblok St Moritz di kawasan Panakukang, ini mengalami kelebihan permintaan 110 persen. 

Pada tahap pertama, Lippo baru memasarkan menara apartemen pertama dari tiga menara apartemen yang ada dengan penawaran sebanyak 286 unit. Harga yang dibanderol mulai Rp 700 juta per unit. Ada pun ukuran unitnya meliputi 35 meter persegi, 70 meter persegi, dan 105 meter persegi. 

"Antusiasme pasar sangat bagus. Lebih banyak konsumen yang membeli apartemen St Moritz dengan cara cash (kontan). Hanya sedikit yang menggunakan fasilitas kredit pemilikan apartemen (KPA). Karena itu kami yakin dengan pasar Makassar," tutup Jopy.

Intinya, tambah Jopy, orang Makassar dan kota-kota sekitarnya di Sulawesi Selatan, kalau beli properti itu "enggak pake kredit". Pasalnya, daya beli mereka tinggi. Jopy bercerita, mereka membeli properti, rumah, apartemen, dan ruko selain untuk digunakan juga untuk tempat usaha dan investasi.

Dari berbagai informasi yang dihimpun Kompas.com, proyek terbaru Lippo Group ini mencakup residensial dan komersial dengan komposisi 50:50. Lippo mengakuisisi lahan seluas 28 hektar dari sebelumnya hanya 15 hektar dan bersisian dengan megaproyek milik JO Ciputra Yasmin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau