Emiten dengan nilai kapitalisasi Rp 8 triliun per Selasa (12/5/2015) ini juga dikenal sebagai pelopor pengembangan properti gaya hidup back to the city. Sebuah gaya hidup yang memungkinkan masyarakat untuk bekerja, tinggal, dan mengaktualisasi diri.
Selain membidani kelahiran konsep back to the city, pengembang ini juga meluluskan sejumlah alumna yang keputusan dan pernyataannya memengaruhi konstelasi pasar properti Indonesia.
Satu di antaranya adalah Indra Wijaya. Menurut Indra, selama bergabung dengan APLN, dirinya mendapat banyak pengalaman dan belajar. Termasuk menyeimbangkan diri dengan kecepatan pemikiran Trihatma Kusuma Haliman, CEO sekaligus pimpinan imperium bisnis APLN dan Agung Podomoro Group.
"Saya happy selama bekerja di sana. APLN sebagai perusahaan terbuka selama ini sudah memenuhi dan komit terhadap ketentuan-ketentuan yang berlaku," kata Indra menjawab pertanyaan Kompas.com tentang kesan selama berkarir di APLN, Selasa (12/5/2015).
Namun berhubungan dengan penurunan ekonomi saat ini, Indra memperkirakan salah satu penyebabnya karena sebagai posisi kunci, mereka mendapat tekanan (pressure) akibat penurunan ekonomi yang memengaruhi hasil kinerja perusahaan. Sehingga janji forecast tidak dapat dipenuhi.
Karena itulah alasan utama Indra memutuskan untuk mengundurkan diri dari APLN pada Desember 2014, meneruskan bisnis yang telah lama ditinggalkannya, yakni bisnis sepatu dan pertambangan.