Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Batam, Rumah Menengah Tembus Rp 3 Miliar-Rp 4 Miliar!

Kompas.com - 25/04/2015, 16:23 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BATAM, KOMPAS.com - Rumah dengan patokan harga Rp 3 miliar-Rp 4 miliar di Batam saat ini sudah tidak dikategorikan mewah lagi, melainkan "turun kasta" menjadi rumah menengah. Harga rumah mewah kini menembus angka Rp 6 miliar hingga Rp 8 miliar.

Hal ini dimungkinkan karena pasokan lahan sudah sangat terbatas, sementara kebutuhan membangun hunian demikian tinggi akibat ledakan populasi sebanyak 9 persen per tahun. Saat ini, penduduk Batam sudah mencapai sekitar 1,3 juta jiwa.

Ketua DPD REI Khusus Batam, Djaja Roeslim, menjelaskan, tahun lalu menjual rumah dengan banderol harga Rp 3 miliar susahnya setengah mati. Kini melempar produk dengan harga jual Rp 6 miliar hingga Rp 8 miliar disambut sangat antusias.

"Mengapa terjadi pergeseran harga? Tingkat kesejahteran dan taraf hidup masyarakat Batam meningkat. Ini berkorelasi dengan daya beli atau kemampuan membelanjakan uangnya untuk kebutuhan pokok (rumah), dan gaya hidup," tutur Djaja kepada Kompas.com, Sabtu (25/4/2015).

Selain itu, ongkos konstruksi yang melonjak 40 persen akibat kenaikan material bangunan sebesar 10-15 persen, dan kenaikan Upah Minimum Kota (UMK) 20 persen juga ikut memengaruhi harga dan kelas rumah. Ongkos konstruksi tersebut kemudian dibebankan pengembang kepada konsumen melalui variabel kenaikan harga jual sebesar 15 persen hingga 20 persen.

Djaja juga tak menampik bahwa masuknya para raksasa properti macam Ciputra Group, dan Agung Podomoro Group, ikut mengatrol sekaligus mengubah peta harga lahan, dan persaingan bisnis properti di kawasan Batam dan sekitarnya.

"Saat Ciputra Group meluncurkan klaster perdana The Royal Hills akhir 2013 lalu, harganya masih sekitar Rp 2,5 miliar. Kini sudah tumbuh signifikan menjadi Rp 3 miliar. Itu hanya dalam satu tahun," tutur Djaja. 

Sementara harga lahannya mencapai Rp 4 juta hingga Rp 5 juta di luar kawasan strategis. Angka lebih tinggi diberlakukan untuk lahan di pusat bisnis, dan pusat kota yakni sekitar Rp 10 juta hingga Rp 15 juta per meter persegi.

General Manager Region I Ciputra Group, Andreas Raditya Wicaksono, membenarkan, ketika ditawarkan perdana kepada publik, The Royal Hill CitraLand Batam, masih berkisar Rp 2,5 miliar.

"Angka itu terus berubah seiring progres pembangunan di lapangan dan meningkatnya minat konsumen terhadap The Royal Hill. Sekarang harga unit klaster ini sudah tumbuh Rp 500 juta hanya dalam waktu satu tahun sejak akhir 2013 lalu," jelas Andreas.

Kini, harga aktual The Royal Hill bertengger di angka Rp 3 miliar untuk tipe tiga lantai luas bangunan 8x20 meter persegi dengan luas tanah 245 meter persegi, Rp 4 miliar untuk tipe luas bangunan 10x20 dan 330 meter persegi, serta Rp 5 miliar untuk tipe luas bangunan 14x20, dan lahan 490 meter persegi.

Andreas berkisah, kendati harga rumah yang ditawarkannya termasuk tinggi, namun pasar menyambut antusias. Hingga saat ini, dari total 74 unit yang dipasarkan, sudah terjual 80 persen atau 62 unit. Selebihnya sebanyak 12 unit masih dipasarkan, itu pun tipe terkecil.

Sebanyak 60 persen dari total 80 persen rumah terjual, dibeli oleh konsumen domestik. Sebagian 40 persen sisanya merupakan pembeli asal mancanegara yakni Singapura, Korea, Malaysia, dan Perancis. Mereka, aku Andreas, membeli dengan skema pembayaran tunai bertahap kepada pengembang.

"Dari penjualan tahap pertama klaster The Royal Hill ini, kami mampu membukukan penjualan pemasaran sekitar Rp 100 miliar hanya dalam waktu satu pekan," cerita Andreas.

CitraLand Megah Batam sendiri merupakan karya kolaboratif antara Ciputra Group, dan Artha Megah Group. Luas lahan yang dikembangkan 18 hektar, 12 hektar di antaranya dimanfaatkan untuk pengembangan residensial. Sementara 6 hektar sisanya untuk ruang komersial yang terdiri atas ruko, apartemen, hotel ekonomi, perkantoran, dan fasilitas olahraga.

Setelah The Royal Hill, dan The Ritz Walk Commercial Shophouses, Ciputra Group dan Artha Megah Group juga akan melansir klaster hunian kedua yakni The Village serentang Rp 6 miliar, The Double Decker seharga Rp 10 miliar dengan jumlah total hanya 35 unit, dan The Townhouse seharga Rp 4 miliar dengan 120 unit.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau