Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kualitas Infrastruktur Indonesia di Bawah Thailand, Malaysia, dan Tiongkok

Kompas.com - 21/04/2015, 19:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil studi menunjukkan bahwa penambahan 10 persen infrastruktur dapat memberikan dampak kenaikan produk domestik brutto (PDB) sebesar 0,2-0,5 persen. Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani menganggap, studi tersebut menguatkan rencana pemerintah yang memperbesar anggaran di bidang infrastruktur yang bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Meski pemerintah telah memberikan dana yang besar yaitu Rp 118 triliun kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan. Catatan tersebut antara lain terkait kualitas infrastruktur dan efisiensi pembelanjaan.

"World Bank memberikan indikasi bahwa investasi infrastruktur (Indonesia) masih tertinggal dengan negara lain. Kualitas kita masih di bawah Thailand, Malaysia, dan Tiongkok," ujar Askolani saat acara Konsultasi Regional 2015 yang bertema Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang Andal Menuju Pembangunan yang Berkualitas, di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jakarta, Selasa (21/4/2015).

Dari pemetaan World Bank tahun 2012, kualitas infrastruktur Indonesia sama dengan India, dan sedikit di atas Vietnam dan Filipina. Begitu pula dengan kualitas jalan, yang masih rendah dibandingkan Thailand, Malaysia, dan Tiongkok. Dari pemetaan tersebut juga terdapat kesimpulan, bahwa walaupun alokasi dana untuk jalan meningkat sangat tajam, namun peningkatan output jalan tidak terlihat.

Hal tersebut disebabkan karena sebagian dana terserap untuk kenaikan satuan biaya pembangunan jalan, mulai dari material maupun sumber daya manusia. Sebagai contoh, sejak 2004-2010, satuan biaya konstruksi mengalami kenaikan dari Rp 1,4 miliar menjadi Rp 6 miliar.

"Seberapa pun kita tambah pagunya dengan ada kenaikan satuan biaya, output-nya tidak akan secepat penambahan pagu tadi," jelas Askolani.

Selain itu, World Bank juga mencatat bahwa umur jalan di Indonesia relatif pendek sehingga perlu dilakukan perbaikan dalam waktu dekat setelah pembangunan selesai. Catatan World Bank ini bisa menjadi masukan agar eksekusi anggaran sejalan dengain kenaikan alokasi untuk Kementerian PUPR.

Askolani menyarankan supaya kementerian ini bisa mengevaluasi efisiensi biaya-biaya satuan yang perlu dikeluarkan. Ini perlu dilakukan supaya output yang dihasilkan bisa lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Berita
Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Berita
Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Hotel
Gebrakan Ara di Sektor Perumahan, Gratiskan BPHTB Dua Minggu Lagi

Gebrakan Ara di Sektor Perumahan, Gratiskan BPHTB Dua Minggu Lagi

Berita
Wisma Atlet Kemayoran Disulap Mirip Rusun Pasar Rumput, Renovasi Kelar Maret 2025

Wisma Atlet Kemayoran Disulap Mirip Rusun Pasar Rumput, Renovasi Kelar Maret 2025

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau