Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/04/2015, 15:08 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Pertemuan tingkat pemerintahan kota cerdas negara-negara Asia-Afrika atau "Asia Africa Smart City Summit (AASCS) 2015", secara resmi akan digelar Rabu dan Kamis tanggal 22-23 April 2015.

AASCS ini merupakan perhelatan perdana yang dilaksanakan sebagai bagian dari rangkaian acara Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 di Bandung, Jawa Barat. Pertemuan yang dihadiri oleh perwakilan pemerintah tingkat kota, akademisi dan pelaku industri ini akan mendiskusikan dan membahas masalah yang dihadapi terkait lingkungan, permukiman, energi, dan transportasi.

Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, menginginkan peringatan KAA ke-60 tidak sekadar seremoni dan selesai begitu saja. KAA kali ini harus menjadi momentum bagi kota Bandung untuk mengembalikan relevansinya dalam peta geopolitik dunia.

"Untuk itu diselenggarakan AASCS sebagai bagian dari rangkaian KAA. Bandung akan menjadi simpul kemajuan teknologi di antara sesama kota Asia Afrika dengan semangat solidaritas untuk maju secara bersama-sama," tutur Ridwan Kamil, saat memberikan keterangan pers kepada media, di Trans Luxury Hotel, Bandung, Selasa (21/4/2015).

Pria yang karib disapa Emil ini juga menjelaskan, Bandung sangat percaya diri untuk menjadi simpul kemajuan kota Asia Afrika karena punya sesuatu yang dibanggakan yakni teknologi. Teknologi yang dikembangkan ini sangat spesifik yakni membantu mengelola permasalahan kota agar menjadi lebih cerdas (smart city), efektif, dan efisien.

"Konsep kota cerdas berbasis teknologi ini yang sedang dirintis Bandung dan pengalaman serta pengetahuan ini akan kami bagikan kepada kota-kota Asia Afrika lainnya," imbuh Emil.

General Chairman AASCS 2015, Prof Dr Suhono Harso Supangkat, menambahkan, dinamika persoalan masyarakat Asia Afrika telah bergeser dari neokolonialisme ke persoalan peradaban kehidupan urbanisme yang menyebabkan ketidaknyamanan.

"AASCS hadir untuk mencerdaskan komunitas Asia Afrika," ujar Suhono.

Selain bertujuan untuk berbagi pengetahuan di antara negara-negara Asia Afrika dalam memahami persoalan kota, AASCS juga diharapkan dapat memecahkan masalah-masalah regional,serta meningkatkan kerjasama dan kolaborasi di antara bangsa-bangsa di kawasan selatan-selatan untuk mengembangkan kemajuan peradaban.

Oleh karena itu, penyelenggaraan KAA di Bandung menjadi momentum yang tepat untuk menyatuhkan komitmen dan semangat mewujudkan kota cerdas. 

Bandung yang berjuluk ibu kota Asia Afrika telah memulai proses transformasi menuju kota cerdas. Dimulai dengan dibangunnya Bandung Command Center, sebuah pusat pengawasan realtime kota Bandung hingga dilantiknya Dewan Pengembangan Kota Cerdas yang bertugas untuk mengarahkan dan memantau rencana pengembangan Bandung Kota Cerdas (Bandung Smart City).

Berbasis teknologi

Bandung Smart City merupakan konsep kota berbasis teknologi yang mengintegrasikan pelayanan publik untuk mencerdaskan warga dan kotanya. Emil mengatakan, gagasan dan konsep kota cerdas yang dilakukan Bandung, sejatinya bisa diimplementasikan oleh pemerintah pusat di tingkat Nasional. 

"Saya yakin kota Bandjng dapat menjadi inspirasi bagi kota-kota lainnya di Indonesia dan bukan tidak mungkin akan ada ratusan kabupaten dan kota yang menggunakan metode yang sama," ucap Emil.

AASCS 2015 sendiri akan dihadiri sebanyak 449 orang. Di antaranya 34 wali kota Asia Afrika, serta Perdana Menteri Mesir, Ibrahim Mahlab.

Ada pun wali kota luar negeri yang memastikan hadir antara lain, Wali Kota Vicypria Seychellea, Jacqueline Moustache-Belle, Wali Kota Rawaldi, Majed JA Abdulfattah, dan Wali Kota Lusaka, George Nyewda.

AASCS 2015 juga akan membuka beberapa klaster diskusi yang membahas model kota cerdas, bencana dan lingkungan, pemerintahan cerdas, energi cerdas, model bisnis kota cerdas, transportasi cerdas, generasi muda dan entrepreuneur (C-gen), warga dan penduduk cerdas, pembayaran cerdas dan kesehatan cerdas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau