Rata-rata harga apartemen di kota terbesar kedua ini turun 2 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, sementara harga vila turun 1 persen.
"Pasar hunian Dubai selama tiga bulan pertama tahun ini terus memperlihatkan aktivitas landai," kata Head of Research JLL Dubai, Craig Plumb.
Plumb melanjutkan, pasar perumahan Dubai bergerak terkoreksi. Faktor pendorong penurunan diperkirakan ada pada pembeli sebagai penghuni terakhir yang berpenghasilan menengah. Para pembeli ini akan menyaingi spekulan.
Angka-angka yang diperlihatkan Reidin mengonfirmasikan laporan CBRE pekan lalu bahwa rata-rata harga rumah di Dubai jatuh untuk pertama kalinya sejak krisis keuangan global tahun 2008 hingga 60 persen.
Pada saat yang sama rata-rata villa dan apartemen sewa tetap statis selama kuartal pertama tahun ini, dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Pada bulan Januari JLL meramalkan bahwa rata-rata harga rumah dan sewa akan jatuh 10 persen tahun ini karena kurangnya keterjangkauan di pasar dan anjloknya harga minyak baru-baru ini.
Di sisi lain, lembaga Standard & Poor mengatakan harga rumah di Dubai akan jatuh 20 persen karena meningkatnya pasokan dan melemahnya sentimen investor. Pemicunya utama tak lain adalah gejolak harga minyak.
JLL memprediksi bahwa 22.000 rumah baru akan selesai pada akhir tahun ini, meskipun, beberapa di antaranya kemungkinan akan mundur dari waktu yang telah ditentukan.
Beberapa broker properti di Dubai juga sudah melaporkan bahwa mereka meminta agar pengembang menurunkan harga sebanyak seperlima dari total harga rumah. Hal ini menunjukkan bahwa keuntungan agen yang berbasis di Inggris dan Eropa cenderung berkurang akibat turunnya nilai mata uang.
Pada saat yang sama, pasar hotel di Dubai juga menghadapi perlambatan. Harga kamar per hari turun 5 persen jika dilihat dari tahun ke tahun menjadi 273 dollar AS (Rp 3,5 juta) per malam dari 286 dollar AS (Rp 3,7 juta) per malam pada tahun 2014. Hal ini disebabkan pengunjung dari Rusia dan Eropa menurun karena melemahnya konversi mata uang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.