Demam "Apple Store" Bikin Penjualan Mal Dubai Meroket

Desas desus lokasi Apple Store ternyata telah meningkatkan penjualan para peritel yang menyewa pusat belanja sebesar sepuluh persen. Toko ritel 400 plus contohnya, sukses meraup pendapatan 183 miliar dollar AS sepanjang 2014.

Pembukaan resmi Apple Store juga diprediksi akan memicu renegosiasi harga sewa pusat belanja. Pasalnya, jika mereka membuka tokonya, dapat dipastikan harga sewa pusat belanja meroket 15 persen per kaki persegi.

Beberapa pusat belanja ukuran raksasa di Dubai yang selama ini digosipkan menjadi salah satu wilayah ekspansi Apple Inc, seperti Mall of Dubai, jauh-jauh hari telah mempertimbangkan kemungkinan menaikkan harga sewa.

Pada bulan Agustus 2014, Apple dikabarkan bakal membuka dua toko di UEA. Salah satunya merupakan terbesar di dunia, dan akan menjadi kantor pusat regional Apple Inc., di wilayah Timur Tengah.

Untuk diketahui, toko-toko Apple berhasil menarik sekitar satu juta pembeli setiap hari dengan penjualan rerata 6.000 dollar AS per kaki persegi, sedangkan toko-toko terbaik mampu meraup 10.000 AS per kaki persegi.

Meski begitu, para pakar pusat belanja justru menampik kemungkinan kehadiran gerai Apple akan memengaruhi harga sewa pusat belanja dalam jangka panjang. Pasalnya, kontrak sewa pusat belanja, dan peritel justru dilakukan secara jangka panjang.

Menurut catatan JLL UEA, harga sewa rerata pusat belanja di Dubai tetap stabil tanpa proyeksi pertumbuhan sewa selama 12 bulan ke depan. Ini dimungkinkan karena pasokan pusat belanja demikian banyak. Sehingga mengerem kenaikan harga sewa.