JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bekerja sama dengan Perum Perumnas membangun rumah susun sewa (rusunawa) di Cengkareng, Jakarta Barat.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Penyediaan Rumah Kementerian PUPR, Syarif Burhanudin, mengatakan rusun ini dibangun sebagai tempat relokasi bagi penduduk yang tinggal di daerah kumuh.
"Kemarin rapat khusus dengan Perumnas, dan BUMD DKI (PT Jakarta Propertindo)," ujar Syarif kepada Kompas.com, Rabu (4/3/2015).
Syarif menyebutkan, pembangunan rusunawa masih termasuk dalam Program Nasional Pembangunan Satu Juta Rumah. Kondisi di lapangan, sudah siap dibangun. Lokasi pembangunan proyek ini berjarak empat kilometer dari kawasan kumuh di Cengkareng. Luas lahan yang disediakan adalah empat hektar.
"Lahan yang disediakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah ada. Nanti Perumnas yang akan bangun. Sudah clear dengan Pak Himawan (Dirut Perumnas) tahun ini. Investasi dari Pak Himawan, realisasinya dari APBN," kata Syarif.
Dia menjelaskan, Kementerian PUPR dengan Pemprov DKI Jakarta tengah bernegosiasi dalam penunjukan pengelola dan mekanisme perhitungan bisnisnya. Nantinya Perum Perumnas yang akan menjadi pengelolanya.
"Dalam UU No. 1 Tahun 2011, pemerintah menugaskan badan dalam rangka pengelolaan perumahan. Dengan demikian, menurut Syarif, daripada membentuk badan baru, pemerintah menugaskan Perumnas untuk mengelolanya," ungkap Syarif.
6.000 unit
Meski begitu, misi sosial proyek ini tetap tidak diabaikan yakni ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"Tujuannya (pertama) MBR, lalu kedua bagaimana penduduk kawasan kumuh bisa dipindahkan ke lokasi yang lebih layak dan tidak jauh dari tempat mereka sebelumnya," jelas Syarif.
Sementara itu, menurut Direktur Utama Perumnas, Himawan Arief, pembangunan rusunawa ini akan dimulai tahun ini. "Kami menunggu izin DKI. Kami koordinasi dulu," kata Himawan.
Rusunawa ini rencananya akan terdiri dari 20 menara dengan prakiraan total 6.000 unit. Setiap menara dibangun setinggi 20 lantai. Ada pun untuk membangun satu menara rusun, Perumnas mengeluarkan dana Rp 80 miliar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.