Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusunawa Jatinegara Diresmikan Bulan Depan

Kompas.com - 30/12/2014, 21:17 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Dalam waktu dekat, pemerintah akan meresmikan rumah susun sewa (rusunawa) di Jatinegara, Kampung Melayu, Jakarta Timur. Rusun yang berada di bantaran Sungai Ciliwung ini dijadwalkan selesai akhir bulan ini dan akan diresmikan Januari 2015.

Direktur Pengembangan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Hadi Sucahyono, mengatakan, pihaknya hanya membantu membangun rusun, sementara pengelolaannya diserahkan kepada pemerintah DKI di bawah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"Untuk biaya sewa, itu kewenangan gubernur. Gubernur juga menyeleksi masyarakat yang berhak tinggal di sana," ujar Hadi, Senin (29/12/2014).

Rusunawa ini terdiri dari dua menara 16 lantai dengan total 532 unit. Masing-masing unit bertipe 30.

Selain di Jatinegara, pemerintah juga membangun rusun di daerah lainnya yaitu Bandung, Bogor, Bekasi, Solo Temanggung, Surabaya, Mataram, Balikpapan dan Padang. Meski begitu, rusunawa di tepi Sungai Ciliwung ini berbeda dengan rusunawa lainnya.

"Rusunawa di (tepi Sungai) Ciliwung ini istimewa karena 16 lantai. Kalau di daerah lain rata-rata 5 lantai," kata Hadi seraya menjelaskan, perbedaan ini disebabkan keterbatasan lahan di Jakarta.

Sementara itu, menurut Direktur Pengembangan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya periode sebelumnya, Amwazi Idrus, setelah masyarakat dipindahkan ke rusunawa ini, Sungai Ciliwung segera dibenahi.

"Kami bangun rusun 16 lantai, masyarakat dipindahkan ke sana, Sungai Ciliwung akan dibersihkan, bekas permukiman yang ditinggalkan kami rapikan lagi, dan kami bangunkan rusunawa untuk mereka," tandas Amwazi, Kamis (24/10/2013).

Rusunawa setinggi 16 lantai tersebut hanya akan digunakan 14 lantai. Dua lantai di bawahnya merupakan ruang serbaguna komunal yang bisa digunakan oleh penghuni rusunawa. Fitur lain yang tersedia adalah ruang parkir motor dan akses mobil terbatas. Meski diperuntukkan bagi masyarakat tidak mampu, akses mobil terbatas ini penting untuk memberikan ruang bagi ambulans, pemadam kebakaran, dan aparat lainnya.

Selain itu, rusunawa dengan kapasitas 560 kepala keluarga ini memiliki fitur unik lainnya. Setiap unit rumah dilengkapi "jendela" yang bisa dimanfaatkan untuk berdagang.

"Yang menarik, setiap unit rumah ada jendela yang biasa digunakan untuk jualan. Selain itu, kami sadar bahwa kegiatan menjemur bisa digunakan para ibu-ibu untuk bersosialisasi. Maka, kami tidak menyekat antara satu balkon dan balkon lainnya. Penghuni bisa menjemur sembari berbincang," jelas dia.

Hal tersebut dipandang penting, untuk memudahkan masyarakat yang tinggal di sana beradaptasi. Pasalnya, Amwazi mengakui, tidak mudah mendidik masyarakat untuk menggunakan elevator dan kloset. Jika mereka langsung dibuat berjarak dengan kebiasaan lamanya, proses adaptasi akan semakin sulit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com