JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian BUMN menyatakan ruas jalan Tol Trans Sumatera akan mulai dibangun pada kuartal I 2015. Pembangunan ini seiring dengan program pemerintah dalam mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia, terutama koridor ekonomi Sumatera.
Menurut Menteri BUMN, Rini Soemarno, proyek percepatan pembangunan Lampung dan Sumatera Selatan akan diprioritaskan pada pembangunan 4 ruas jalan Tol Trans Sumatera, terutama pada ruas Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 150 kilometer sebagai infrastruktur koridor ekonomi Sumatera.
“Pembangunan empat ruas Tol Trans Sumatera, antara lain Bakauheni-Terbanggi Besar, Palembang-Indralaya, Riau-Dumai, dan Medan-Binjai akan mulai dilakukan tahun 2015 ini. Pembangunan itu tidak terlepas dari Penyertaan Modal Negara (PMN) yang telah disetujui DPR untuk pembangunan infrastruktur sebesar Rp 290 triliun,” ujar Rini saat konferensi pers seusai rapat pembahasan Tol Trans Sumatera di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (23/02/2015).
Proyek percepatan pembangunan infrastruktur di wilayah Sumatera, terutama Lampung dan Sumatera Selatan ini akan melibatkan berbagai pihak baik institusi pemerintahan maupun perusahaan konstruksi milik negara.
Instusi pemerintahan yang akan melakukan koordinasi dalam proyek percepatan pembangunan infrastruktur, antara lain Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Pemerintah Daerah Lampung, serta Pemerintah Daerah Sumatera Selatan (Sumsel).
Pembangunan ruas jalan Tol Trans Sumatera, lanjut Rini, akan dipimpin oleh perusahaan konstruksi BUMN, Hutama Karya. Sementara beberapa perusahaan konstruksi lainnya, antara lain Jasa Marga, Waskita, Wijaya Karya, Brantas, dan Adhi Karya akan disinergisasikan untuk menyukseskan pembangunan empat ruas tersebut.
Selain jalan tol, pemerintah juga berencana membangun sarana pendukung di Sumatera seperti pelabuhan di Merak, Banten dan Bakauheni, Lampung. Selain itu, Kementerian PUPR juga akan membangun pra-sarana seperti fasilitas sanitasi di sepanjang koridor ekonomi Sumatera.