Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Kepadatan Kota, Arsitek Ini Bangun "Rumah Tempel"

Kompas.com - 18/02/2015, 16:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

KOMPAS.com - Bermaksud untuk kreatif, arsitektur yang ada saat ini, memiliki berbagai jenis gaya dan tipologi yang berbeda. Dari sisi visual, sebagian perbedaan arsitektur tersebut telah mengganggu identitas sejarah suatu situs.

Seperti yang terjadi di salah satu desa di Belgia, Borreweg 2. Susunan tidak teratur, rumah yang padat dan kurangnya struktur di dalam blok perkotaan menciptakan pemandangan yang buruk di lingkungan tersebut.

Bangunan yang dirancang oleh Bogdan & Van Broeck Architects menunjukkan hal sebaliknya. Meski terdiri dari 41 gedung, proyek Bogdan & Van Broeck Architects memperlihatkan kepadatan yang rendah.

Proyek yang berada pada lahan seluas 6.133 meter persegi ini bertujuan untuk merapatkan blok bangunan sehingga tetap menghormati identitas asli desa tersebut. Melalui densifikasi, ruang berubah menjadi satu kesatuan yang kualitatif dan koheren serta saling menempel. Menutup dan membangun kembali perimeter blok akan membantu memperkuat identitas desa.

Berbagai macam tipologi proyek ini menawarkan luas tempat tinggal yang berbeda. Selain hunian, Bogdan juga merancang ruang terbuka sebagai jaringan untuk pengendara sepeda dan pejalan kaki. 

Volumetri proyek ini menggabungkan secara kontemporer antara sejarah dan budaya lokal. Dikombinasikan dengan atap pelana, mengacu pada rumah kaca bersejarah Hoeilaart, sebagai pola dasar dari tempat tinggal.

Dampaknya, volume rumah tetap rendah dan padat, tetapi tidak mengganggu pemandangan warga setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau