Cari Rumah atau Konsultasi KPR? Coba di "BTNProperti.co.id"!

Direktur Utama Bank BTN Maryono mengatakan, portal tersebut diharapkan bisa menjawab kebutuhan masyarakat atas rumah. Masyarakat, lanjut dia, akan lebih leluasa mencari properti sesuai kemampuannya.

"Tidak hanya memudahkan pencarian, portal ini juga bisa membantu pengajuan KPR. Ini akan mempermudah pemberian KPR pada konsumen dalam bentuk digital," ujar Maryono pada saat sambutan Hari Ulang Tahun BTN ke-65 di Gedung BTN, Jakarta, Senin (9/2/2015).

Dia menambahkan, melalui portal itu pengajuan dan persetujuan KPR bisa dilakukan lebih cepat. Fitur-fitur di dalam portal itu antara lain konsultasi KPR, simulasi KPR, edukasi masyarakat, customer service chat, berita seputar properti dan informasi lainnya.

Tidak hanya bagi konsumen, imbuh Maryono, portal ini juga memberi kemudahan bagi pengembang yang bekerja sama dengan BTN.

"Developer bisa mendapatkan konsumen lebih cepat. Pengembang juga sekaligus bisa memonitor," jelas Maryono.

Dia juga berharap, melalui portal BTNproperti, perseroan dapat memperbaiki kinerja kreditnya dengan terbuka peluang membaiknya recovery asset kredit atas terjualnya rumah-rumah stok lama atau yang siap dilelang. Jika dalam satu kawasan terdapat stok rumah tersedia cukup banyak, maka pengembang bisa membelinya dan menjualnya kembali dengan harga tinggi. Saat ini, portal tersebut baru menampilkan properti di sekitar Jabodetabek.

Portal BTNproperti sendiri merupakan inisiatif Housing Finance Center (HFC) yang telah diluncurkan pada Oktober 2014 lalu. Adapun total KPR bersubsidi yang sudah disalurkan BTN sejak 1976 sd 2014 berjumlah sekitar Rp 60 triliun yang dimanfaatkan oleh lebih dari  2,6 juta masyarakat Indonesia.

Sementara itu, khusus untuk program FLPP, sejak program ini dijalankan pada 2010 sampai 2014 telah direalisasikan lebih dari 368.000 unit rumah. Total kreditnya lebih dari Rp 25 triliun.

"Khusus FLPP tahun 2014 lalu kami melampaui target pemerintah 58.000 unit dan terealisasi 93.000 unit dengan jumlah kredit lebih dari Rp 7,9 triliun," kata Maryono.