Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan DKI Jakarta Purba Hutapea optimistis bahwa jumlah wisatawan, khususnya dari mancanegara, akan meningkat tahun ini.
"Wisatawan mancanegara tahun 2014 jumlahnya 2,4 juta (orang). Saya harap 2015 bisa meningkat jadi 2,7 juta (orang)," ujar Purba di Gedung Kesenian Jakarta, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu (10/1/2014).
Purba menjelaskan, untuk mencapai target ini dia meminta kerja sama dengan beberapa pihak, antara lain Kementerian Pariwisata dan Kementerian Luar Negeri. Purba mengatakan, hal tersebut sejalan seperi yang diamanatkan Presiden Joko Widodo.
"Seperti kata Pak Jokowi, Menteri Luar Negeri harus jadi sales kita di luar negeri," sebut Purba.
Selain bekerja sama dengan pihak-pihak terkait, Purba juga telah mencanangkan beberapa program promosi yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Promosi pariwisata DKI Jakarta sebelumnya adalah berupa pengiriman delegasi ke luar negeri. Purba mengaku akan mengurangi delegasi tersebut.
"Sekarang kita (Dinas Pariwisata DKI) lebih memanfaatkan media sosial dan IT (Informasi dan Teknologi). Selain itu, kita juga memasang iklan di Google," jelas Purba.
Dia yakin, cara ini tiga kali lebih efektif dalam mempromosikan wisata di DKI Jakarta daripada harus mengirimkan delegasi ke luar negeri. Meski begitu, ia tidak memungkiri bahwa pengiriman delegasi juga penting.
"Menurut Pak Ahok (Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama) delegasi harus benar-benar terarah, jangan hanya jalan-jalan atau plesiran saja," tutur Purba.
Hotel
Pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan, juga menjadi stimulan utama dalam pengembangan properti dan fasilitas akomodasi. Menurut catatan Cushman and Wakefield Indonesia Dalam catatan Cushman and Wakefield Indonesia, tahun 2014 terdapat 29.000 kamar hotel yang beroperasi.
Sementara sampai tahun 2018, terdapat 36.000 kamar hotel baru berbagai kelas. Termasuk di dalamnya hotel-hotel luks.
Setelah Grand Hyatt, Mandarin Oriental, Kempinski, Luxury Collection, JW Marriott, dan The Ritz Carlton, kini muncul top brand lainnya.
Jakarta pun kemudian menjadi incaran ekspansi bisnis jaringan hotel terkemuka dunia lainnya. Dalam catatan Kompas.com, ada sembilan merek hotel supermewah baru yang akan "mengepung" Jakarta hingga 2018 mendatang.
Kesembilan hotel supermewah tersebut adalah Fairmont Jakarta, St Regis Hotels and Residences, Raffles Hotels and Residences, W Hotels, dan Rosewood Hotels and Residences, Langham Hotel dan Residences, Waldorf Astoria Hotels and Residences, Sofitel So, dan Westin Hotel.
Bertambahnya pasokan tersebut diiringi pertumbuhan positif untuk average room rate (ARR) dan revenue per available room (RevPAR). Dalam mata uang asing (dollar AS), ARR hotel bintang 3 sampai 5, dan mewah meningkat sebanyak 19 persen, 6 persen, 8 persen, dan 12 persen per tahun menjadi 43,1 dollar AS, 63,9 dollar AS, 144,5 dollar AS, dan 190,9 dollar AS.
Sementara RevPAR sampai Juni 2014 tercatat 24,6 dollar AS untuk hotel bintang 3, 43,9 dollar AS untuk hotel bintang 4, 92,9 dollar AS untuk hotel bintang 5 dan 117,9 dollar AS hotel mewah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.