Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembang Berlomba Bangun Hotel di Bengkulu

Kompas.com - 07/01/2015, 10:37 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Apa yang membuat Kota Bengkulu mampu menggoda investor untuk membangun perhotelan? Jawabannya ada pada potensi pasar dengan dukungan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,14 persen.

Ketua DPD REI Bengkulu, Guntur Alam, memastikan, potensi Bengkulu cukup besar bila digarap dengan benar dan tepat. Potensi tersebut tidak hanya ada pada pertumbuhan ekonomi yang mengerek daya beli pasar, melainkan juga aktivitas perdagangan, komoditas hasil bumi terutama kelapa sawit (crude palm oil), dan juga karet.

"Jangan lupa, Bengkulu juga punya batu bara. Aktivitas bisnis di sektor perkebunan dan pertambangan serta perdagangan inilah yang menarik investor membangun hotel di kota ini," tutur Guntur kepada Kompas.com, Selasa (6/1/2015).

Guntur melanjutkan, sebelum ini, hotel representatif yang dimiliki Bengkulu hanya Grage Horizon dan Santika. Hotel lainnya merupakan hotel non-bintang. Jadi, ketika ada nama-nama besar masuk Bengkulu, menurut Guntur, merupakan langkah tepat pada momentum yang tepat pula.

"Kalau ada acara MICE (meeting, incentives, convention and exhibition), Bengkulu selalu kekurangan hotel. Oleh karena itu hotel-hotel baru menjadi jawaban atas keterbatasan itu," ujar Guntur.

Menurut data BPS, tingkat penghunian kamar (TPK) per November 2014 tercatat rerata 53,63 persen dengan lamanya tamu menginap (lenght of stay) 2,11 hari. Catatan ini menstimulasi pengembang seperti Ciputra Group, Sahid Group, Grand Zuri Group, dan Santika Group untuk membangun hotel baru.

Ciputra Group akan hadir dengan CitraDream Hotel, Sahid dengan Griyadi Hotel, dan Grand Zuri Group dengan Zuri Express, serta Santika Group dengan Amaris Hotel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau