Publik bertanya, apa dan bagaimana rupa pusat belanja Media Walk yang sempat "bermasalah", Epicentrum Walk (Epiwalk) yang ikut terseret "masalah", serta kawasan pengembangan skala raksasa Rasuna Epicentrum tersebut?
Dalam akun twitternya @STNatanegara, Mas Seno, berkicau:
"Jadi yang kena Media Walk-nya Bakrie?"
Demikian halnya dengan Nurmanjaya dengan akun @dalangdigital:
"Beda sama Epiwalk toh? walkwalkwalk :)"
Kedua netizen tersebut menanggapi berita Kompas.com bertajuk "Bakrie Mengaku Membayar Lunas Tunggakan PBB "Media Walk".
Epiwalk dan Media Walk sejatinya merupakan dua fasilitas pusat belanja yang dimiliki oleh entitas perusahaan berbeda.
Epiwalk saat ini merupakan aset milik PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), anak usaha Sinarmas Land Group. BSDE mengakuisisi Epicentrum Walk seluas 14.850 meter persegi tersebut pada kuartal pertama 2014 dengan nilai Rp 297 miliar.
Di dalam Epiwalk terdapat peritel-peritel yang sudah beroperasi, antara lain, Starbucks Coffee, Brussels Spring, C&F Perfumery, Bebek Bengil, Farmers Market, Daily Bread, Kafe Betawi, dan lain-lain.
Sementara Media Walk yang tunggakan PBB-nya baru dibayarkan setelah mendapat peringatan Suku Dinas Pajak II Jakarta Selatan, masih dimiliki BSU. Adapun tunggakan PBB yang telah dibayar lunas tersebut sejumlah Rp 8,8 miliar.
Hal tersebut dibenarkan Direktur PT Bakrie Swasakti Utama, Wawan D Guratno, kepada Kompas.com, Rabu (24/12/2014). Menurut dia, Suku Dinas Pajak II Jakarta Selatan memberikan surat peringatan kepada BSU atas aset Media Walk.
"Kami sudah membayar lunas tunjakan PBB Media Walk pada Selasa (23/12/2014)," ungkap Wawan.
Superblok Rasuna Epicentrum
Kedua pusat belanja tersebut merupakan bagian dari pengembangan kawasan terpadu (superblok) Rasuna Epicentrum seluas 53,6 hektar. Kawasan ini mengintegrasikan hunian, perkantoran, hotel, pusat belanja, pusat olahraga, pusat hiburan, dan fasilitas kesehatan.