KOMPAS.com - Pada akhir Juli 2014 lalu, salah satu kota di Texas, Amerika Serikat, yakni Houston, mulai membuat rencana pertama mereka sebagai kota yang komprehensif. Dengan populasi lebih dari 2 juta orang yang tersebar acak, Houston mempersiapkan diri untuk tambahan jutaan penduduk berikutnya dalam 20 tahun ke depan.
"Selain tidak memiliki zonasi, Houston adalah satu-satunya kota di Amerika Serikat yang tidak memiliki rencana umum," kata Guy Hagstette, FAIA, mantan direktur perencanaan dan pengembangan untuk Houston Downtown Manajement District.
Hagstette berperan besar dalam upaya perencanaan besar sejarah kota ini, termasuk rencana pengembangan ke depan seperti zona khusus pejalan kaki, dan zona khusus pesepeda, yang terintegrasi dengan zona transportasi publik lainnya.
Dijadwalkan akan selesai tahun depan, rencana umum ini bertujuan untuk menyusun visi yang koheren serta menyatukan banyaknya lembaga, pengembang komersial, lingkungan, dan entitas lainnya. Tujuannya adalah membantu kota mencari tahu "apa yang diinginkan saat kota mengalami pertumbuhan, dan bagaimana mencapainya."
Saat editor Architect Magazine, Karrie Jacobs, mengunjungi kota Houston baru-baru ini, semua orang yang dia temui berbicara tentang pertumbuhan kota dan peningkatan kepadatan, terutama di Inner Loop, area khusus untuk rumah rumah sederhana, apartemen, dan flat bertingkat rendah.
Menurut sebuah artikel The Wall Street Journal, Houston adalah kota yang sukses karena telah menambah lapangan pekerjaan pada tingkat yang luar biasa, yakni 263.000 pekerjaan sejak 2008. Artikel ini sekaligus menunjukkan bahwa kurangnya zonasi resmi memudahkan perusahaan untuk mendapatkan izin membangun gedung di sana dan memungkinkan kota ini responsif terhadap tuntutan perubahan penggunaan lahan.
Sebenarnya, banyak hal positif yang bisa terjadi tanpa adanya zonasi, salah satunya adalah memungkinkan tumbuhnya dinamisme tertentu. Beberapa hal mudah berkembang di sana. Houston memiliki banyak energi dan orang-orang berintelektual tinggi. Industri seperti minyak dan penerbangan telah lama menarik orang-orang cerdas dan ambisius. Populasinya menjadi sangat beragam.
Tapi, apakah kota yang menarik sama dengan kota yang baik?
Pertanyaan-pertanyaan Jacobs bertambah, yakni berapa lama Houston dapat tumbuh tanpa mengolah lebih banyak jalan setapak, sebagai etika perkotaan? Berapa lama sebuah kota yang jelas-jelas menjadi lebih padat, bergantung sepenuhnya pada mobil? Dapatkah sebuah kota yang tidak percaya pada zonasi menemukan cara membuat bentang jalan yang tidak dilapisi dengan tempat untuk parkir mobil?
"Menurut saya, ada bahaya dalam banyak kasus kepadatan. Karena jenis-jenis proyek sedang dikembangkan, tidak sekaligus mengembangkan moda pejalan kaki dan alternatif transportasi lain seperti sepeda. Pengembang masih berpikir tentang bagaimana semua orang masuk dan keluar dari properti mereka dengan berkendara," kata Hagstette kepada Jacobs.