KOMPAS.com — Rumah berlibur itu memang sudah lama ditinggalkan. Saat ini, tempat itu menjadi gambaran sekilas tentang gaya hidup Pablo Escobar, mantan kepala kartel
narkoba asal Medellin, Kolombia, yang pada puncak ketenarannya menyimpan semua uang hasil berdagang narkoba.
Bangunan itu terletak di salah satu Kepulauan Rosario, Kolombia, wilayah yang dulunya merupakan "kawasan bermain" Escobar sebagai gembong obat bius paling terkenal di negara itu. Bangunan mewah itu kini benar-benar terbengkalai dan menyeramkan.
Diambil oleh fotografer asal Belgia, Stefaan Beernaert, foto-foto di kawasan vila ini mengungkapkan betapa rumah itu rusak perlahan-lahan dan tak terurus setelah sang raja obat bius, Escobar, mati diterjang peluru panas oleh polisi pada 2 Desember 1993.
www.dailymail.co.uk Bangunan itu terletak di salah satu Kepulauan Rosario, Kolombia, wilayah yang dulunya merupakan
Escobar memang dikenal sebagai raja kokain dunia. Pada saat kematiannya, ia meraup lebih Rp 200 triliun per tahun. Konon, ia malah pernah kehilangan Rp 11 triliun hanya lantaran tikus-tikus menggerogoti uangnya.
Di Kepulauan Rosario itu Escobar membeli sebuah vila yang kemudian menjadi milik negara ketika ia tewas. Di rumah itu, dia seperti membangun istana yang terdiri dari kolam renang dan kebun hijau luas membentang bersama alam sekitarnya.
www.dailymail.co.uk Escobar memang dikenal sebagai raja kokain dunia. Pada saat kematiannya, ia meraup sekitar Rp 200 triliun lebih per tahun. Konon, ia malah pernah kehilangan Rp 11 triliun hanya lantaran tikus-tikus menggerogoti uangnya. Escobar bersama anaknya Sebastian Marroquin.
Setelah kartel itu tiada, rumah tersebut sempat menjadi ramai dengan agenda wisata "Tur Pablo Escobar". Lengkap dengan klub malam sendiri, pengunjung saat ini hanya bisa mencoba membayangkan betawa mewah dan glamornya gaya hidup Escobar dan orang-orang di sekitarnya, termasuk para perempuan cantik untuk ke lantai dansa atau sekadar membahas rencana perdagangan narkoba di sudut-sudut ruangan "istana" ini.
Kini, kolam renang yang pernah dihias dengan pola mosaik nan rumit hanya berisi air hujan yang kotor. Namun, satu hal yang tetap khas di rumah itu adalah pemandangan indah keluar ke arah Pantai Karibia. Kawasan itu kini menjadi tempat liburan musim panas untuk orang-orang kaya dari Medellin, kota kedua Kolombia dan bekas pusat perdagangan narkoba di negara itu.
www.dailymail.co.uk Kini, kolam renang yang pernah dihias dengan pola mosaik nan rumit, hanya berisi air hujan yang kotor. Namun, satu hal yang tetap khas di rumah itu adalah pemandangan indah keluar ke arah Pantai Karibia.
Pemandu wisata akan selalu mengingatkan pengunjung bahwa pelabuhan jet ski dan perahu yang mereka lihat sekarang ini dulunya adalah tempat kapal-kapal sarat obat-obatan terlarang dan uang yang berlimpah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.