"Semester kedua nanti tidak akan ada kejadian luar biasa yang akan memengaruhi pasar properti. Investor masih menunggu, wait and see hingga Presiden terpilih dan kabinet baru tersusun pada Oktober nanti. Yang pasti, kinerja properti masih bagus," papar Head of Research JLL, Anton Sitorus kepada Kompas.com, Jumat (4/7/2014).
Anton menambahkan, di sektor hunian permintaan masih kuat meskipun tidak sebesar permintaan yang diperkirakan sebelumnya. Demikian halnya sektor perkantoran, tingkat hunian masih berada pada level di atas 95 persen.
"Bahkan, untuk gedung-gedung perkantoran yang sebentar lagi beroperasi justru mengalami kenaikan permintaan. Trennya terus meningkat," imbuh Anton.
Sementara sektor retail, ada kecenderungan penundaan ekspansi dari beberapa perusahaan peritel terkait fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar. Akan tetapi, tingkat hunian, khususnya untuk pusat belanja sewa grade A, tetap stabil di atas 90 persen.
"Harga sewa sedikit mengalami kenaikan akibat perubahan tarif dasar listrik (TDL). Tak hanya di sektor retail, harga sewa sektor perkantoran pun akan berubah. Saat ini rerata harga sewa perkantoran grade A sekitar 40 dollar AS-50 dollar AS per meter persegi per bulan, tergantung lokasinya. The Plaza dan Menara BCA di kawasan Thamrin asking price-nya sekitar 40 dollar AS per meter persegi per bulan," katanya.
Jadi, lanjut Anton, semester kedua tidak akan terjadi perubahan signifikan. Konstelasi berbeda mungkin akan terjadi pada kuartal I 2015, saat pemerintahan yang baru terpilih mulai menjalankan program-programnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.