Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota-kota Indonesia Berpotensi Jadi "Silicon Valley" Masa Depan

Kompas.com - 03/07/2014, 19:06 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia, terutama Jakarta, dan Bandung, dianggap sangat potensial menjadi kota teknologi, "Silicon Valley" masa depan. Meski masih jauh dari San Fransisco, AS, atau Bangalore, India, namun potensinya ada.

Kemungkinan menjadi seperti San Fransisco atau Bangalore sangat besar, karena didukung oleh banyaknya profesional yang memiliki keahlian di bidang pengembangan piranti lunak (software development).

Kendati kebutuhan profesional dalam bidang pengembangan piranti lunak masih terbatas, tetapi, pasokan profesional asal Indonesia yang memiliki keahlian dalam bidang tersebut mencapai ribuan orang.

Bahkan, menurut data talent pools LinkedIn, Indonesia mempunyai lebih dari 7.000 anggota dengan keahlian tersebut. Jumlah ini melebihi Thailand, Vietnam, dan Malaysia. Oleh karena itu, Indonesia dikategorian sebagai hidden gem dengan potensi sangat besar di masa mendatang.

Menurut Research Consultant LinkedIn, Sohan Murthy, perkembangan jumlah kandidat profesional Indonesia di bidang software development  tidak lepas dari peran institusi pendidikan yang terus-menerus menciptakan lulusan berkualitas.

Melalui survei anggota, LinkedIn menemukan 8 universitas di Asia Tenggara yang paling banyak menciptakan lulusan baru di bidang ini, tiga di antaranya dari Indonesia: Universitas Bina Nusantara, Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Hanya, untuk menjadi "Silicon Valley" berikutnya memang tidaklah mudah. Indonesia belum memiliki ekosistem teknologi yang memadai, mulai dari regulasi, infrastruktur teknologi, bahkan kapital masih jauh dari cukup.

Padahal, teknologi merupakan salah satu roda penggerak utama perekonomian. Pemerintah di seluruh dunia berlomba-lomba menanamkan investasi untuk menarik pekerja teknologi ke kota-kota mereka.

Teknologi mendorong pertumbuhan ekonomi

Contohnya San Fransisco. Dalam catatan Murthy, sejak tahun 2007, kota yang dikenal sebagai pemilik "Silicon Valley" pertama, menawarkan lebih banyak lowongan pekerjaan di bidang teknologi, ketimbang kota-kota lainnya di AS. Hal ini dimungkinkan karena pesatnya pertumbuhan sektor teknologi di kota ini yang mendorong pertumbuhan ekonomi.

Menurut data LinkedIn, 1 dari 3 pendatang baru yang pindah ke San Francisco pada tahun 2013 memiliki keahlian di bidang teknologi. Namun, San Francisco bukanlah satu-satunya kota yang mengalami pertumbuhan pesat di bidang teknologi.

"Dengan menganalisa informasi yang tersimpan dalam lebih dari 300 juta profil anggota LinkedIn, kami melihat ada 52 kota di dunia yang memiliki perbandingan jumlah profesional teknologi yang serupa (atau bahkan lebih banyak) dalam rentang waktu yang sama," ujar Murthy.

Dari 52 kota yang diamati, persentase rata-rata dari jumlah profesional yang memiliki keahlian teknologi ada 16 persen, atau hampir 1 dari 6 penduduk. Kota yang menarik bagi pengguna dengan keahlian teknologi biasanya populer pada kategori “Java Development” dan “Web Programming”.

Hal ini menarik, karena menurut data talent pools LinkedIn, permintaan terhadap kandidat potensial yang memiliki keahlian dalam bidang software development meningkat pesat di wilayah Asia Tenggara. Permintaan tertinggi ada di Singapura, kemudian diikuti kota-kota di Thailand, Vietnam, dan Malaysia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com