Kota-kota itu membudidayakan tanaman di dalam gedung tertutup. Sementara itu, Swedia juga sudah membuktikan diri dengan membangun gedung pencakar langit bersama perusahaan spesialis urban farming, Plantagon.
Kini, giliran Aprili Design Studio yang menawarkan ide tidak biasa. Namun, studio tersebut mengambil pendekatan berbeda.
Aprili menggunakan dek-dek ringan untuk menyediakan ruang tanam luar ruangan di sisi gedung pencakar langit. Konsep "menempelkan" tanaman ke gedung pencakar langit yang ditawarkan Aprili Design studio istimewa lantaran studio tersebut menawarkan gedung khusus untuk tanaman.
"Versi kami atas perkebunan vertikal dimaksudkan agar berdiri secara mandiri, sebuah struktur terbuka yang bisa benar-benar memfokuskan diri pada aktivitas perkebunan dan fungsi keberlanjutan. Misalnya, menghasilkan energi terbarukan dan berfungsi sebagai penyaring udara dan air," ujar arsitek Steve Lee dan See Yoon Park.
"Dengan dukungan teknologi perkemunan hidroponik, ruang ini mampu secara efisien menampung lebih dari 5.000 tanaman buah," terang para arsitek.
Para arsitek juga mulai membayangkan bahwa Urban Skyfarm tersebut akan mereka bangun di pusat kota Seoul, Korea Selatan. Menurut Lee dan Park, rasa-rasanya lokasi tersebut merupakan lokasi ideal untuk mencoba prototipe karya mereka.
"Kami percaya akan ada lebih banyak atensi dan diskusi mengenai perkebunan vertikal mendekati Milan Expo 2015, dan kami harap Urban Skyfarm bisa menjadi bagian dari diskusi sebagai sebuah proposal prototipe. Perkebunan vertikal benar-benar bukan hanya solusi baik untuk kelangkaan pangan di masa depan, namun juga strategi luar biasa untuk menyasar masalah lingkungan karena urbanisasi," ujar kedua arsitek.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.