Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Studi Kelayakan Proyek Infrastruktur Harus Dilakukan Insinyur Indonesia"

Kompas.com - 20/06/2014, 20:54 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Studi kelayakan proyek infrastruktur harus dilakukan oleh insinyur Indonesia, bukan orang asing.

Demikian dikatakan Hatta Rajasa dalam Dialog Capres dengan Kadin, terkait pembangunan sektor infrastruktur, Jumat (20/6/2014).

"Kita punya Persatuan Insinyur Indonesia (PII). Mereka yang harus mendesain dan melakukan studi kelayakan (feasibility study)infrastruktur, bukan orang asing," ujar Hatta.

Dia melanjutkan, salah satu hal penting supaya pembiayaan infrastruktur murah dan mengurangi penggunaan dana APBN adalah mendorong skema kerjasama pemerintah-swasta (public private partnership atau PPP).

PPP ini, kata Hatta, melibatkan partisipasi aktif swasta. Oleh karena itu, perhitungan Internal Rate of Method (IRR)-nya harus benar, demikian halnya dengan Return on Investment (ROI)-nya juga harus benar.

"Kerjasama pemerintah-swasta harus diatur dengan baik. Kalau IRR-nya sudah jelas, proyek infrastruktur bisa diberikan kepada swasta. Pemerintah harus memberikan insentif. Bisa berupa tax allowance. Sepanjang IRR-nya dijaga, financing-nya akan mudah. Jadi, semuanya harus predictable dan risk calculated," tandas Hatta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com