Menurut Wakil Ketua Komisi 11 DPR RI dari Partai Golkar yang merupakan tim sukses pasangan Capres nomor 1, Harry Azhar, perumahan sudah menajdi ideologi yang sama dengan kebutuhan sandang, dan papan.
"Oleh karena itu, kami akan memperkuat lembaga Kementerian Perumahan Rakyat yang dibekali dengan kebijakan dan anggaran yang juga kuat. Tidak hanya sisi kebutuhan, tapi juga pasokan harus kita perhatikan. Dengan anggaran, modal kerja berupa tanah bisa diatasi," ujar Harry dalam acara membedah visi capres mengenai sektor perumahan di Jakarta, Selasa (10/6/2014).
Prabowo dan Hatta, menurut Harry, juga berjanji akan memperkuat peran Perumnas dalam menyediakan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Terutama program membangun 2.000 menara rumah susun.
"Saat ini Perumnas tidak gesit, tidak punya inisiatif untuk meminta anggaran ke Kementerian Keuangan, jadi harus diperkuat. Sarana Multi Finansial kita giatkan, demikian juga dengan BTN yang harus tetap menjadi bank khusus," imbuh Harry.
Prabowo-Hatta juga mengangkat perumahan sebagai ideologi pemerintah. Caranya, dengan menggunakan anggaran sebagai alat. Mereka akan memperjuangkan anggaran untuk penyediaan rumah layak menjadi Rp 5 triliun. Plus tawaran tenor 20 tahun, MBR bisa mencicil dengan bunga flat lima persen.