Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Rumah di Singapura Naik

Kompas.com - 16/06/2014, 16:11 WIB
Latief

Penulis

Sumber Bloomberg
KOMPAS.com - Penjualan rumah di Singapura pada Mei lalu naik ke level tertingginya selama setahun ini. Kenaikan itu dipicu oleh penurunan harga untuk proyek baru yang dipasarkan pengembang. 

Berdasarkan data data dari Urban Redevelopment Authority (URA), Senin (16/6/2014), penjualan rumah di Singapura tercatat naik menjadi 1.470 unit pada Mei lalu dari 749 unit pada bulan sebelumnya. Itu merupakan kenaikan tertinggi sejak Juni 2013 lalu dan meningkat 0,8 persen dari bulan yang sama pada 2013 lalu.

Tingkat penjualan rumah di pasar perumahan kedua paling mahal di Asia bulan lalu itu memang dipicu oleh harga diskon dari pengembang demi memikat pembeli. 

"Pengembang meluncurkan lebih banyak proyek bulan lalu dan itu menyebabkan aktivitas pembelian hanya sedikit," kata Nicholas Mak, seorang direktur eksekutif di SLP International Konsultan Properti di Singapura.

"Maka, pengembang memberi harga proyek mereka yang lebih masuk akal," tambahnya.

Di antara para pengembang yang mulai penjualan proyek-proyek mereka adalah Hong Realty (Private) Ltd. Hong Realty menjual 590 dari 600 unit properti yang dipasarkan di proyek Coco Palms di bagian timur negara itu. Menurut URA, Wealthall Development Pte juga mulai memasarkan proyek kondominium yang menjual 275 dari 400 unit yang dipasarkan.

Otoritas Moneter Singapura mengatakan, berdasarkan langkah-langkah pemerintah, pemberi pinjaman harus mempertimbangkan utang peminjam ketika ada pemberian hipotek. Kredit rumah seharusnya tidak menyebabkan rasio total utang melayani peminjam naik di atas 60 persen dan mereka akan dianggap ceroboh.

Pertumbuhan KPR sebesar 7,3 persen pada bulan April adalah laju paling lambat sejak Juni 2007. Hal itu berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Bloomberg dari angka bank sentral terbaru.

Singapura tercatat sebagai kota paling mahal untuk membeli sebuah rumah mewah di Asia setelah Hong Kong, broker properti Knight Frank LLP mengatakan dalam sebuah laporan kekayaan pada April lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com