Pasar Papua Luar Biasa

Tingginya potensi belanja properti tersebut sebagai implikasi positif dari pertumbuhan ekonomi yang berada di atas rerata pertumbuhan ekonomi Nasional. Pertumbuhan ekonomi Papua pada 2013 lalu merupakan tertinggi di Indonesia, yakni 14,84 persen.

Faktor itulah yang menjadi pemantik Ciputra Group mengembangkan CitraLand Jayapura di kawasan Entrop. Di atas lahan seluas 50 hektar, kelompok usaha ini akan membangun perumahan, pusat belanja, dan properti komersial lainnya.

Direktur Ciputra Group, Harun Hajadi, mengatakan, pasar properti di ujung timur Indonesia ini, khususnya di ibukota Jayapura, sudah mulai terbentuk dengan daya beli tinggi. Mereka merupakan penduduk asli dan juga pendatang yang sebagian besar bergerak di sektor infrastruktur.

"Pergerakan pasar menjadi dinamis saat memasuki akhir tahun. Saat itulah mereka yang bekerja di sektor infrastruktur sebagai generator pasar properti Jayapura, menerima budget dari perusahaan-perusahaannya," jelas Harun kepada Kompas.com, Senin (9/6/2014).

Untuk itulah, lanjut Harun, CitraLand Jayapura dilansir kepada publik pada akhir tahun ini. "Kami memanfaatkan momentum turunnya anggaran perusahaan yang biasanya digunakan oleh para pekerja untuk membeli dan membelanjakan sesuatu. Properti adalah salah satu kebutuhan yang pasti akan mereka beli," kata Harun.

Ciputra Group menyasar segmen pasar menengah atas. Tak main-main, harga rumah yang dipatok setinggi Rp 600 juta hingga Rp 2 miliar per unit. Tahap pertama akan dikembangkan dua klaster dengan jumlah total 250 unit, tahap berikutnya akan dikembangkan dua klaster lagi.

"Fasilitas komersial akan dibangun saat penghuni CitraLand Jayapura sudah terbentuk," tandas Harun.