KOMPAS.com - Konstelasi sektor perhotelan aktual mulai bergeser ke kawasan-kawasan berkembang, seperti negara-negara di Afrika. Berbagai jaringan hotel internasional gencar membuka portofolio terbaru di benua hitam tersebut.
Jaringan hotel internasional tersebut di antaranya adalah Marriott International, Kempinski Internastional, Banyan Tree, Four Seasons dan The Ritz-Carlton.
Menurut lembaga riset perhotelan TOPHOTELPROJECTS, pembangunan hotel di negara Afrika mengalami ledakan besar, ditandai dengan 240 pipa pengembangan hotel dengan klasifikasi menengah dan mewah.
Marriott International tercatat merupakan jaringan hotel terbesar dengan portofolio terbanyak di Afrika. Mereka baru-baru ini mengakuisisi perusahaan hotel di Afrika Selatan, Protea, yang diketahui memiliki 116 properti baru dengan lebih dari dari 23.000 kamar. Selain itu, Marriott juga mengembangkan tujuh hotel baru skala besar di Lagos, Nigeria, dan Libreville, Gabon.
Sementara Kempinski sedang membangun Grandhotels setelah sukses mengambil alih pengelolaan Hotel Mille Collines di Kigali, Rwanda. Hingga saat ini, Kempinski telah mengoperasikan tujuh hotel di Afrika. Termasuk resor di Accra, Ghana.
Nama besar lainnya adalah Amanresorts yang tengah membesut dua resor besar di Gabon, Banyan Tree dengan portofolio baru di Tetouan, maroko, dan Four Seasons yang mengelola empat hotel mewah baru di Casablanca, Maroko, dan Aljazair (Aljazair).
Sedangkan The Ritz Carlton memiliki lima properti baru di Maroko dengan lebih dari 300 kamar berada di Tamuda Bay. Berikutnya Six Sense yang sedang menyiapkan tiga resor di Maroko, dan Seychelles.