Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Rumah di Tiongkok Jeblok

Kompas.com - 14/05/2014, 12:23 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Lagi, catatan buruk sektor properti terus menghantui Tiongkok. Kali ini tingkat penjualan rumah yang mengalami kemerosotan sebesar 18 persen per April 2014. Pengetatan kredit dituding sebagai penyebab utama buruknya kinerja penjualan, sekaligus menambah sinyal perlambatan ekonomi terbesar kedua di dunia ini.

Biro Statistik Nasional setempat melaporkan, tingkat penjualan rumah pada April tahun ini "hanya" 67 miliar dollar AS atau setara Rp 771 triliun. Padahal bulan sebelumnya mencapai Rp 949,3 triliun. Dengan begitu, sepanjang kuartal I, nilai penjualan melorot 9,9 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu, menjadi 1,53 triliun yuan.

Tak hanya penjualan rumah yang jeblok, Biro Statistik Nasional juga mencatat penurunan penjualan terjadi pada bangunan komersial. Hingga April, merosot 7,8 persen menjadi 1,83 triliun yuan dibanding periode yang sama tahun lalu.

Perpanjangan kebijakan pengetatan kredit secara Nasional untuk meredam ledakan utang, ikut memengaruhi kinerja penjualan. Di 54 kota selama libur hari buruh 1-3 Mei lalu, penjualan anjlok 47 persen menjadi hanya 236.000 meter persegi. Catatan ini merupakan terendah dalam sejarah.

Analis Zhesang Securities Co, Dai Fang, mengatakan, secara nasional kebijakan pengetatan kredit memang masih berlaku, namun pelonggaran tetap dilakukan pemerintah daerah. "Hanya saja, hal tersebut tidak ada artinya dalam memulihkan pasar properti Tiongkok," ujarnya.

Alhasil, pembangunan properti baru juga hanya seluas 432 juta meter persegi dalam empat bulan pertama 2014, atau turun 22 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu.

Sebaliknya, investasi rumah, gedung perkantoran, pusat belanja dan jenis properti lainnya justru meningkat 16 persen menjadi 2,23 triliun yuan dalam empat bulan pertama.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com