Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Semua Rumah Mungil Layak Bangun

Kompas.com - 08/05/2014, 16:43 WIB
Tabita Diela

Penulis

Sumber dailymail

KOMPAS.com - Tingginya harga tanah dan terbatasnya ketersediaan tanah di kota-kota besar membuat pembangunan hunian berukuran mungil menjamur. Tidak hanya di Indonesia, Inggris pun mengalami hal sama.

Namun, ukuran "rumah mungil" ternyata ada batasnya. Sebuah rumah yang ada di Leyton, London, Inggris, akan dibongkar oleh pihak berwenang dalam tiga bulan mendatang. Pihak berwenang tidak memberikan izin pembangunan pada rumah tersebut. Selain itu, warga setempat pun mengkhawatirkan kesehatan penghuni rumah jika rumah tersebut jadi dibangun.

Rumah dengan lebar hanya 1,8 meter itu berada di daerah timur London, Inggris. Lokasinya terhimpit di antara rumah-rumah berteras.

Dibandingkan dengan rumah-rumah di sekelilingnya, rumah tersebut sebenarnya tampak kumuh dan tidak rampung. Dindingnya hanya ditutup dengan menggunakan tripleks. Ukuran lebarnya pun hanya sekitar setengah dari rumah lain. Rupanya, rumah tersebut menggunakan lahan yang sebelumnya digunakan sebagai garasi bagi rumah di sampingnya.

Seperti dikutip dari Dailymail, pembangunan rumah tersebut sebenarnya sudah dimulai pada Mei tahun lalu. Sejak pembangunannya dimulai, para pemilik rumah di sekitar rumah mungil ini sudah mulai bergunjing dan mengkhawatirkan keselamatan penghuni yang akan tinggal di rumah super sempit tersebut.

Waltham Forest Council memerintahkan penangguhan proses pembangunan rumah ini. Terutama, setelah pemerintah setempat tidak menyetujui izin pembangunannya. Pemerintah setempat bahkan memerintahkan peruntuhan bangunan tersebut. Namun, pemiliknya, Zim Properties, mengajukan banding.

"(Rumah) ini jauh lebih sempit daripada rumah berteras di sekitarnya, itu yang membuat penampilannya seolah terjepit. (Penampilan rumah) ini pun diselesaikan (finishing) dengan kayu, berbeda dari batu bata yang menutupi rumah di sampingnya. Atapnya pun datar, tidak seperti tetangganya," ujar Planning Inspector Ian Currie.

Menurut Currie, secara keseluruhan, tampilan rumah ini memang sangat berbeda dari sekelilingnya. Namun, bukan hanya perbedaan tampilan yang membuat rumah ini ditolak oleh pemilik rumah lain. Sebagian penduduk setempat merasa kehadiran rumah tersebut hanya akan membuat lingkungan menjadi semakin penuh. Sementara itu, sebagian lainnya mengaku tidak keberatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begini Cara Memperpanjang Umur Mesin Cuci Anda

Begini Cara Memperpanjang Umur Mesin Cuci Anda

Tips
Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Berita
Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Berita
Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Berita
Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Berita
Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Berita
Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com