Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persaingan Apartemen di Bekasi Makin Seru!

Kompas.com - 27/04/2014, 14:23 WIB
Latief

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Para pengembang masih membidik Bekasi sebagai pasar apartemen yang menjanjikan dengan ceruk pasar luas. Belakangan ini kebutuhan hunian vertikal terus meningkat.

Berdasarkan catatan Kompas.com, hingga akhir 2013 lalu ada sekitar lebih dari 18 ribu unit dari 17 proyek apartemen tengah dikembangkan di Bekasi. Beberapa proyek apartemen itu antara lain Green Palace Residence, Grand Dhika City, Indigo Apartment, TTL Residence, BTC Residence, Adede Park, One Sentosa Residence, Grand Icon Caman, Mutiara Apartment, Centerpoint, Oasis Apartment, Trivium Terrace, Enviro, M Gold, Blue Oasis, serta Bekasi Tower 88.

Tahun ini, setelah Springlake, realisasi pembangunan apartemen terbaru disumbangkan oleh PT Selaras Mitra Sejati dengan meluncurkan Grand Cut Meutia. Tak tanggung-tanggung, harga perdana ditawarkan untuk apartemen ini dibanderol hanya Rp250 jutaan dengan berbagai macam pilihan tipe kamar.

Dirut di PT. Selaras Mitra Sejati, Alwi Bagir Mulachela, mengatakan perkembangan pasar apartemen kelas menengah di Bekasi terus meningkat. Dengan menjual konsep fasilitas setara bintang lima, banyak apartemen kelas menengah terus diburu, baik sebagai tempat tinggal maupun investasi.

Hal tersebut terkait dengan banyaknya perusahaan nasional dan multinasional beroperasi di Bekasi sehingga memicu pertumbuhan permintaan hunian dan ruang perkantoran. Fenomena dekonsentrasi kantor perwakilan (representative office) perusahaan-perusahaan itu dari Jakarta ke kota ini direspon cepat oleh pengembang Bekasi, sarat potensi sebagai pasar properti dengan pertumbuhan menjanjikan.

"Lokasi strategis sudah pasti menjadi daya jual utama, dan apartemen ini berlokasi hanya beberapa menit dari pintu keluar tol Bekasi Barat," kata Alwi di sela peluncuran apartemen tersebut di Bekasi, Minggu (27/4/2014). 

Alwi menambahkan, tren hunian vertikal di Bekasi saat ini lebih menjanjikan potensi bisnis, mengingat lahan semakin sulit dan mahal. Tak heran, produk properti apartemen lebih mudah diserap pasar.

Berdasarkan catatan Kompas.com, di Bekasi saat ini terdapat lebih dari 1.500 industri, domestik dan multinasional, antara lain dari Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Singapura. Perusahaan-perusahaan tersebut mempekerjakan karyawan dan manajer dari negara asal masing-masing.

Bahkan, ada sekitar 10.000 ekspatriat asal Korea Selatan dan 5.000 asal Jepang. Mereka membutuhkan hunian yang belum secara maksimal terpenuhi. Karena, pasok hunian di Bekasi masih terbatas.

"Sebagai kawasan penyangga Jakarta, ini tentu nilai tambah bagi Bekasi," kata Alwi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau