Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dia Strategi Sinarmas Land Tahun 2014

Kompas.com - 11/03/2014, 08:11 WIB
Tabita Diela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Managing Director Corporate Strategy & Services Sinar Mas Land Ishak Chandra memastikan orientasi pengembangan bisnis tahun ini pada properti komersial guna membangun basis ekonomi di kota-kota yang dibangun oleh Sinarmas Land.

"Sebenarnya bukan hanya situasi ekonomi yang membuat kami sedikit memperlambat penjualan  residensial, tapi itu bagian dari strategi kami. Kami ingin mempercepat pembangunan proyek komersial di 20 kota. Dengan membangun komersial lebih dahulu, basis ekonomi di kota itu sudah ada, yang lain akan mengikuti. Jadi, strategi kami ke depan, lebih mendorong pembangunan komersial," ujar Sihak, Senin (10/3/2014).

Perlu diketahui, proyek-proyek baru yang tengah digarap Sinarmas Land pada 2014 ini umumnya berbentuk properti komersial, seperti de Breeze, pengembangan properti retailer besar Courts, Casa de Parco, Apartemen Saveria, Foresta Bussiness Loft, bahkan pengambilalihan Epicentrum Walk seluas 5,5 hektar di Rasuna Epicentrum, Kuningan, Jakarta.

"Itu salah satu strategi kami. Jadi kami memang ingin mendorong pembangunan komersial itu lebih dulu sehingga kami ada basis ekonomi. Kedua, penjualan residensial kami tidak perlu didorong. Akan lari sendiri. Kami berusaha untuk memilah, terutama dalam kondisi ekonomi sekarang," tambah Ishak.

Sekarang ini, menurut Ishak, properti adalah sarana investasi, bukan hanya untuk tempat tinggal. Porsi investor dan pengguna akhir tidak bisa dikurangi. Investor akan menahan diri dalam kondisi seperti sekarang. Meski permintaan residensial pasti tetap ada, namun investor akan menunggu hingga kondisinya tepat untuk membeli properti. Wait and see menjadi istilah yang dipilih Ishak dalam menggambarkan kecenderungan para investor. Lantas, adakah strategi lain Sinar Mas Land menyangkut sektor residensial?

"Kami melihat kebutuhan investor. Berusaha memperkecil (ukuran properti), dan harga jadi lebih murah. Jadi, mereka bisa tetap berinvestasi di BSD," ujar Ishak. 

Sinarmas Land akan memperkecil ukuran tiap unit. Harganya pun menjadi lebih murah. Contohnya, properti yang baru diluncurkan di BSD kini harganya hanya sekitar Rp 1,3 miliar sampai Rp 1,5 miliar per unit.

"Selain memperkecil ukuran properti, skema pembayaran pun dipermudah dan dibuat lebih menarik. Intinya tidak memberatkan konsumen," tandas Ishak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com