Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Defisit Rumah Rakyat Bakal Picu Ketegangan Sosial!

Kompas.com - 09/03/2014, 17:46 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Undang-undang Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang urung  disahkan awal 2014, berpotensi menciptakan masalah baru, yakni ketegangan sosial. Ketegangan sosial ini diakibatkan ketimpangan sosial yang dipicu ketidakmampuan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) memiliki rumah.

Direktur Eksekutif Pusat Studi Properti Indonesia, Panangian Simanungkalit, mengatakan hal tersebut terkait kinerja Menteri Perumahan Rakyat jelang berakhirnya masa jabatan, kepada Kompas.com, Jumat (7/3/204).

"Tapera sesungguhnya sangat vital, karena berpotensi memperbesar kapasitas pembiayaan pembangunan rumah rakyat. Kehadiran Tapera diharapkan dapat meminimalisasi defisit kebutuhan dan jumlah rumah terbangun yang saat ini sudah mencapai 15 juta unit," papar Panangian.

Dia juga menyebutkan dampak buruk lain tertundanya eksekusi RUU Tapera, antara lain masyarakat semakin tidak percaya kepada Pemerintah. "Masyarakat apatis dan akan selalu memandang negatif apa pun kebijakan dan program terkait rumah rakyat yang diluncurkan pemerintah," kata Panangian.

Betapa tidak, saat pasar properti booming dalam tiga tahun terakhir, Menpera harusnya dapat memanfaatkan kondisi ini dengan menggenjot pembangunan rumah rakyat yang sampai saat ini tak kunjung mencapai target.

Untuk diketahui, data terakhir yang terekam hingga 10 Desember 2013, jumlah unit rumah rakyat dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebanyak 87.765 unit, atau sebesar 72,5 persen dari target penyaluran di 2013 yang sebesar 121.000 unit.

Menpera, lanjut Panangian, seharusnya mampu menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah membentuk dinas-dinas perumahan sebagai infrastruktur dasar. Selain itu, sediakan lahan-lahan bagi pengembang untuk membangun rumah rakyat, berikut utilitas dan kemudahan lainnya.

Kalau hal tersebut sudah berjalan terstruktur, niscaya pengembang swasta akan ikut berpartisipasi. Terlebih lagi jika pemerintah bisa menyelesaikan masalah pembiayaan pembangunan rumah rakyat ini.

"Jika semua berjalan lancar dan terstruktur rapi, bukan tidak mungkin membangun perumahan subsidi juga bisa sama menguntungkannya dengan rumah komersial. Para pengembang tidak akan menampik dengan alasan apa pun," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Kawasan Terpadu
IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

Hotel
Ada 'Long Weekend', Whoosh Angkut Lebih dari 78.000 Penumpang

Ada "Long Weekend", Whoosh Angkut Lebih dari 78.000 Penumpang

Berita
4 Hari 'Long Weekend', Penumpang Stasiun Gambir-Pasar Senen Melonjak

4 Hari "Long Weekend", Penumpang Stasiun Gambir-Pasar Senen Melonjak

Berita
Lewat Pelataran, Urus Sertifikat Tanah Bisa Dilakukan Akhir Pekan

Lewat Pelataran, Urus Sertifikat Tanah Bisa Dilakukan Akhir Pekan

Berita
Kini, Pelataran Hadir di 107 Kantor BPN Seluruh Indonesia

Kini, Pelataran Hadir di 107 Kantor BPN Seluruh Indonesia

Berita
Naik Whoosh Lebih Mudah, Ada Banyak Integrasi Moda

Naik Whoosh Lebih Mudah, Ada Banyak Integrasi Moda

Berita
Gratis, Naik KA Feeder dari Stasiun Padalarang-Bandung

Gratis, Naik KA Feeder dari Stasiun Padalarang-Bandung

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sleman: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sleman: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com