Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahan Terbatas, "Skybridge" Bisa Dijadikan Alun-alun

Kompas.com - 24/01/2014, 14:51 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Perusahaan internet China, Tencent, menunjuk NBBJ, konsultan arsitek yang juga merancang markas besar Amazon di Seattle, Amerika Serikat, untuk mengerjakan desain dua menara kampus Tencent.

Keberadaan dua bangunan kampus perusahaan tersebut tidak membuat Tencent menghilangkan fasilitas pendidikan dan latihan yang lebih kecil.

Dua kampus Tencent setinggi 55 lantai tersebut mencakup bangunan dengan total luas 241.548 meter persegi yang didedikasikan sebagai kantor untuk 12.000 karyawan.

Apa yang menarik dari dua pencakar langit di Shenzhen ini? Padahal kita tahu, kota ini sarat dengan pembangunan pencakar lain yang tak kalah menjulang. Sehingga kian lama ketersediaan lahan terbuka kian terbatas. Sebut saja KK 100 dan Shun Hing Square yang masing-masing memiliki ketinggian 100 lantai dan 69 lantai. 

Hanya, dari sekian banyak pencakar langit yang dikembangkan di Shenzhen, tampaknya kota ini lebih membutuhkan ruang yang lebih kecil dan ramah lingkungan. Meski kecil, namun bisa menstimulasi produktivitas dan efisiensi.

"Kita melakukan banyak penelitian tentang kampus, dan yang diterapkan saat ini adalah sebuah menara. Ini sangat menarik, rancangan dua menara ini memperlihatkan satu di antaranya menjadi bagian atau masuk ke dalam menara lainnya. Padahal dua bangunan ini terpisah namun saling terhubung oleh tiga jembatan layang (skybridge) yang berfungsi sebagai alun-alun tempat karyawan berbaur, berinteraksi dan bersosialisasi," ujar perwakilan NBBJ, Jonathan.

Sistem koneksi antarruangan di dalam dua kampus ini tersambung oleh fasilitas bernama "link" yang dirancang dengan tema berbeda, seperti "budaya", "kesehatan", dan "pengetahuan". Setiap fitur link menampilkan plaza di mana terdapat tempat duduk, dan gerai-gerai makanan, minuman, pakaian dan kebutuhan sehari-hari untuk mendorong terjadinya interaksi antarkaryawan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com