Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai "Konanta", Kembalikan Air Hujan ke Bumi!

Kompas.com - 13/01/2014, 12:05 WIB
Latief

Penulis

KOMPAS.com — Konservasi air dan tanah atau konanta sudah dilakukan PT Spekta Properti Indonesia sejak dua tahun lalu. Ini dilakukan Spektra sebagai pengembang hunian apartemen menengah LA City di sekitar proyek properti apartemennya di RW 04, Kelurahan Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Kawasan itu kini bebas banjir.

Direktur Teknik PT Spekta Properti Indonesia, Ahsanul Haq, kepada Kompas.com, di Jakarta, Senin (13/1/2014), mengungkapkan, konsep mengembalikan air hujan ke dalam bumi adalah hal paling bijak dilakukan untuk daerah tangkapan air Jakarta, seperti di kawasan Lenteng Agung dan Margonda. Sejak membangun LA City dua tahun ini, ia sudah mempraktikkannya di Lenteng Agung.

Tercatat, pada 15 Desember 2012 lalu pihak Spektra sudah menanam 6 titik di sekitar proyek LA City. Hasilnya, konanta-konanta itu bermanfaat saat banjir terjadi.

TMC Polda Metro via Twitter Jalan TB Simatupang terputus, tidak bisa dilintasi kendaraan karena banjir.

"Hari ini beberapa daerah di ibu kota tergenang. Beberapa catchment area yang diprediksi bebas tergenang hari ini sudah mulai tergenang. Lenteng Agung, alhamdulillah aman. Semoga ini menjadi hasil kinerja baik warga dalam menjaga drainase yang baik. Tandon konanta yang kami pasang bersama warga terbukti efektif, dan retention pond LA City seluas 2.600m2 dengan kedalaman sampai 3,5 meter berjalan baik," ujar pria yang akrab disapa Anol.

Ucapan Anol memang terbukti. Banjir yang merendam kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan, sejak Minggu (12/1/2013) lalu mengakibatkan jalan di Jakarta Selatan itu tidak bisa dilintasi. Akibatnya, kemacetan parah terjadi di kawasan Lenteng Agung yang menuju ke Lebak Bulus.

Kemacetan juga tidak bisa terhindarkan bagi kendaraan dari arah Depok menuju ke daerah Pasar Minggu maupun ke Lebak Bulus. Kemacetan terlihat sampai ratusan kilometer, dari Depok sampai ke perempatan Pasar Minggu.

Oki, seorang warga Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pun telat menuju ke kantornya lantaran macet tersebut.

"Perjalanan sampai dua setengah jam. Macet parah," kata Oki, Senin (13/1/2014).

Courtesy Twitter by @ivvaty Banjir di Kampung Melayu-Tebet, Senin (13/1/2013)

Akibatnya, banyak warga di daerah Depok dan Lenteng Agung terpaksa mencari jalan alternatif, yakni melalui jalan pasar Lenteng Agung, tembus ke Ragunan maupun ke Pasar Minggu.

Cadangan air

Anol mengatakan, teknologi yang sudah dikenal sejak 1974 silam ini mampu menghindarkan warga dari bencana banjir yang sempat mengepung sebagian besar wilayah di Jabodetabek selama dua hari belakangan ini. Pengalaman sebelumnya, pada banjir 2012 lalu wilayah Lenteng Agung yang dipasangi konanta pun bebas banjir, apalagi hanya genangan.

Menurut dia, konanta efektif mencegah banjir sekaligus mengamankan cadangan air tanah, khususnya di wilayah permukiman. Dengan memasukkan air hujan ke dalam tandon atau sumur, limpasan air hujan akan langsung meresap ke dalam tanah.

"Selain itu, sistem ini juga mampu mencegah kerusakan infrastruktur dengan memperpendek aliran air permukaan. Konanta juga dapat meningkatkan ketersediaan cadangan air tanah secara cepat, tepat, dan aman," katanya.

Untuk itu, Anol menjamin, sistem konanta cocok untuk kawasan tangkapan air Jakarta. Depok dan Lenteng Agung misalnya, menurut dia, banyak memilik catchment area.

"Sehingga pola penanganannya memang harus per segmen, karena drainase sekunder tidak bagus, tidak cocok," kata Anol.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau