Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Mimpi Buruk" India Akan Segera Berakhir!

Kompas.com - 21/12/2013, 14:41 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

NEW DELHI, KOMPAS.com - Badai pasti berlalu. Demikian halnya dengan kinerja buruk sektor perkantoran di India. Betapa tidak buruk, jika selama 2010-2012 permintaan anjlok drastis dan harga sewa tidak kompetitif. Walhasil, investasi perkantoran di negara ini, tidak menarik.

Namun, badai tersebut diprediksi akan berlalu. Chief Operating Officer Commercial Business Jones Lang LaSalle India, Ramesh Nair, mengatakan, pasca krisis keuangan global, harga sewa perkantoran memang terjun bebas sekitar 35 persen sampai 40 persen.

"Pasca kejatuhan, permintaan mulai pulih. Dan ini merupakan kesempatan yang baik bagi para investor membeli properti komersial, khusus perkantoran. Dengan harga rendah, keuntungan yang didapat akan sangat menarik. Dus, kemungkinan permintaan ruang kantor di India akan bertambah menjadi 18,5 juta meter persegi selama lima tahun ke depan," urai Ramesh.

Tahun lalu, permintaan ruang kantor di India sebanyak 2,4 juta meter persegi. Tahun ini diperkirakan akan mencapai 2,6 juta meter persegi.

Imbal hasil sewa juga bakal lebih tinggi yakni 9 persen sampai 11 persen ketimbang sektor hunian yang hanya menawarkan imbal hasil sebesar 2 persen hingga 3,5 persen.

Optimisme tersebut diperkuat riset Knight Frank yang sepakat menyatakan bahwa kondisi pasar hunian akan terus memburuk. Lebih buruk ketimbang kondisi pasar perkantoran, termasuk di kota-kota utama, seperti Mumbai.

"Berlawanan dengan pandangan umum bahwa pasar kantor Mumbai menunjukkan kecenderungan menurun, namun kami percaya bahwa kondisi ini akan bertahan dari kejatuhan lebih lanjut," ujar Chief Economiest and Director for Research and Colsulantcy Knight Frank, Samantak Das.

Adapun volume transaksi menjelang tutup tahun 2013, diharapkan dapat mencapai 594.579 meter persegi, melebihi pencapaian 2012.

Sektor teknologi informasi yang berkembang di India memainkan peran utama dalam permintaan ruang perkantoran. Mereka berkontribusi terhadap pemulihan pasar perkantoran secara keseluruhan.

Knight Frank mencatat, permintaan ruang kantor di kawasan New Delhi juga berangsur pulih, dan dalam kondisi lebih baik ketimbang kota lainnya.
Di tengah resesi ekonomi, ibukota ini tampil dengan kinerja positif. Selama sembilan bulan pertama 2013, tingkat serapan melebihi periode yang sama ketimbang 2012.

Hal ini sekaligus memperlihatkan kekuatan fundamental pasar perkantoran di New Delhi dengan tingkat pra komitmen, transaksi dan penyerapan total berada di kisaran 631.740 meter persegi.

Jones Lang LaSalle, lebih lanjut mengatakan bahwa semester kedua tahun 2014 akan semakin cemerlang. Pasalnya keyakinan pasar lebih besar dalam hal investasi untuk rencana ekspansi perusahaan-perusahaan domestik dan multinasional. Dampaknya, adalah pertumbuhan permintaan, pasokan, dan juga kenaikan harga sewa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harta Properti Gubernur Bengkulu, Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi

Harta Properti Gubernur Bengkulu, Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi

Berita
Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Berita
Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah secara 'Online'

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah secara "Online"

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan Saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan Saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau