KOMPAS.com - Sekumpulan sosok yang tampak seperti baju zirah ini menghiasi salah satu sudut Galerie Michel Rein di Paris, Perancis. Sosok-sosok tersebut adalah hasil karya seniman asal Portugis, Didier Faustino, untuk pameran bertajuk "We Can't Go Home Again" (Kita Tidak Bisa Pulang Kembali).
Faustino menggunakan material-material berbiaya rendah untuk pamerannya. Menurut Dezeen.com, Faustino bahkan memanfaatkan karpet-karpet bekas. Dengan cermat, dia membuat corak karpet berada di bagian luar agar bisa dilihat dengan mudah. Sementara itu, lewat lubang yang ada pada bagian "kepala", "lengan", dan "kaki", pengunjung pameran bisa melihat bagian dalam sosok-sosok tersebut.
Faustino mengungkapkan keinginannya mengundang pengunjung pameran untuk melangkah keluar rumah dan berani masuk dalam dunia yang ambigu. Dia ingin para pengunjung menyaksikan dunia yang mencerminkan kehidupan sehari-hari, di mana dalam kehidupan, kita semua dihantui oleh versi lain diri kita.
Cara ini membuat Faustino mampu meletakkan warna atau corak menarik di lipatan bagian dalam "baju zirah". Ini membuat para pengunjung dapat tetap menyadari warna tersebut.
"Pameran (bertajuk) We Can't Go Home Again memindahkan penanda dari lingkungan familiar kita, namun tetap berusaha membalikkannya dari dalam ke luar secara harafiah seperti sarung tangan, memproyeksikan para pengunjung ke alam semesta yang tidak stabil," ujar penyataan Galerie Michel Rein, sepetri dikutip Dezeen.
www.dezeen.com Umumnya, sosok yang menyerupai baju zirah ini disambung dengan menggunakan cable ties, namun ada pula benang untuk menggantung sosok-sosok tersebut. Sementara itu, untuk memastikannya memiliki bentuk sempurna, karpet-karpet ini juga diberikan rangka besi di dalamnya
Umumnya, sosok yang menyerupai baju zirah ini disambung dengan menggunakan
cable ties, namun ada pula benang untuk menggantung sosok-sosok tersebut. Sementara itu, untuk memastikannya memiliki bentuk sempurna, karpet-karpet ini juga diberikan rangka besi di dalamnya.
www.dezeen.com Ungkapan unik dan jenaka tersebut tampaknya mengajak para pengunjung pameran untuk mengeksplorasi berbagai kemungkinan hubungan antara sosok-sosok karya Faustino dengan definisi mengenai rumah dan berbagai tindakan yang berhubungan dengannya.
Selain penampilan sosok-sosok yang menyerupai baju zirah, ada satu lagi bagian menarik dari pameran. Sebuah papan bertuliskan "The Show Must Go Home" ada pada salah satu sudut pameran ini. Ungkapan unik dan jenaka tersebut tampaknya mengajak para pengunjung pameran untuk mengeksplorasi berbagai kemungkinan hubungan antara sosok-sosok karya Faustino dengan definisi mengenai rumah dan berbagai tindakan yang berhubungan dengannya.
www.dezeen.com Umumnya, sosok yang menyerupai baju zirah ini disambung dengan menggunakan cable ties, namun ada pula benang untuk menggantung sosok-sosok tersebut. Sementara itu, untuk memastikannya memiliki bentuk sempurna, karpet-karpet ini juga diberikan rangka besi di dalamnya.
Pameran yang menggunakan salah satu benda "biasa" di dalam rumah ini dan mengeksplorasinya semaksimal mungkin ternyata merupakan pameran tunggal kedua Didier Faustino di Galeri Michel Rein.
Faustino mengungkapkan keinginannya mengundang pengunjung pameran untuk melangkah keluar rumah dan berani masuk dalam dunia yang ambigu. Dia ingin para pengunjung menyaksikan dunia yang mencerminkan kehidupan sehari-hari, di mana dalam kehidupan, kita semua dihantui oleh versi lain diri kita. Versi lain diri kita itu menggunakan "baju zirah" dengan material yang berasal dari rumah kita sendiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.