Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karpet dan Dunia Kita yang Ambigu....

Kompas.com - 18/12/2013, 16:26 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com - Sekumpulan sosok yang tampak seperti baju zirah ini menghiasi salah satu sudut Galerie Michel Rein di Paris, Perancis. Sosok-sosok tersebut adalah hasil karya seniman asal Portugis, Didier Faustino, untuk pameran bertajuk "We Can't Go Home Again" (Kita Tidak Bisa Pulang Kembali).

Faustino menggunakan material-material berbiaya rendah untuk pamerannya. Menurut Dezeen.com, Faustino bahkan memanfaatkan karpet-karpet bekas. Dengan cermat, dia membuat corak karpet berada di bagian luar agar bisa dilihat dengan mudah. Sementara itu, lewat lubang yang ada pada bagian "kepala", "lengan", dan "kaki", pengunjung pameran bisa melihat bagian dalam sosok-sosok tersebut.

Faustino mengungkapkan keinginannya mengundang pengunjung pameran untuk melangkah keluar rumah dan berani masuk dalam dunia yang ambigu. Dia ingin para pengunjung menyaksikan dunia yang mencerminkan kehidupan sehari-hari, di mana dalam kehidupan, kita semua dihantui oleh versi lain diri kita.
Cara ini membuat Faustino mampu meletakkan warna atau corak menarik di lipatan bagian dalam "baju zirah". Ini membuat para pengunjung dapat tetap menyadari warna tersebut.

"Pameran (bertajuk) We Can't Go Home Again memindahkan penanda dari lingkungan familiar kita, namun tetap berusaha membalikkannya dari dalam ke luar secara harafiah seperti sarung tangan, memproyeksikan para pengunjung ke alam semesta yang tidak stabil," ujar penyataan Galerie Michel Rein, sepetri dikutip Dezeen.

www.dezeen.com Umumnya, sosok yang menyerupai baju zirah ini disambung dengan menggunakan cable ties, namun ada pula benang untuk menggantung sosok-sosok tersebut. Sementara itu, untuk memastikannya memiliki bentuk sempurna, karpet-karpet ini juga diberikan rangka besi di dalamnya
Umumnya, sosok yang menyerupai baju zirah ini disambung dengan menggunakan cable ties, namun ada pula benang untuk menggantung sosok-sosok tersebut. Sementara itu, untuk memastikannya memiliki bentuk sempurna, karpet-karpet ini juga diberikan rangka besi di dalamnya.

www.dezeen.com Ungkapan unik dan jenaka tersebut tampaknya mengajak para pengunjung pameran untuk mengeksplorasi berbagai kemungkinan hubungan antara sosok-sosok karya Faustino dengan definisi mengenai rumah dan berbagai tindakan yang berhubungan dengannya.
Selain penampilan sosok-sosok yang menyerupai baju zirah, ada satu lagi bagian menarik dari pameran. Sebuah papan bertuliskan "The Show Must Go Home" ada pada salah satu sudut pameran ini. Ungkapan unik dan jenaka tersebut tampaknya mengajak para pengunjung pameran untuk mengeksplorasi berbagai kemungkinan hubungan antara sosok-sosok karya Faustino dengan definisi mengenai rumah dan berbagai tindakan yang berhubungan dengannya.

www.dezeen.com Umumnya, sosok yang menyerupai baju zirah ini disambung dengan menggunakan cable ties, namun ada pula benang untuk menggantung sosok-sosok tersebut. Sementara itu, untuk memastikannya memiliki bentuk sempurna, karpet-karpet ini juga diberikan rangka besi di dalamnya.
Pameran yang menggunakan salah satu benda "biasa" di dalam rumah ini dan mengeksplorasinya semaksimal mungkin ternyata merupakan pameran tunggal kedua Didier Faustino di Galeri Michel Rein.

Faustino mengungkapkan keinginannya mengundang pengunjung pameran untuk melangkah keluar rumah dan berani masuk dalam dunia yang ambigu. Dia ingin para pengunjung menyaksikan dunia yang mencerminkan kehidupan sehari-hari, di mana dalam kehidupan, kita semua dihantui oleh versi lain diri kita. Versi lain diri kita itu menggunakan "baju zirah" dengan material yang berasal dari rumah kita sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harta Properti Gubernur Bengkulu, Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi

Harta Properti Gubernur Bengkulu, Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi

Berita
Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Berita
Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah secara 'Online'

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah secara "Online"

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan Saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan Saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau